Kisah Abu Bakar Assidiq

07.54
Khalifah Abu Bakar Shiddiq
Kisah Abu Bakar Assidiq. Sepeninggal Nabi Muhammad Saw terjadi perdebatan yang sengit antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin dalam menentukan siapa yang akan di Bai’at (ditunjuk) menjadi khalifah atau penerus ajaran Nabi menggantikan pimpinan umat Islam penggganti Rasulullah SAW karena pada waktu sebelum Nabi Muhammad Saw wafat tidak pernah berwasiat siapa yang akan menggantikannya sebagai khalifah.
Kaum Anshar menginginkan jabatan khalifah dari kaum mereka dan mengajukan Sa’ad bin Ubadah sebagai calon khalifah. Keinginan kaum Anshar tersebut ditentang keras oleh kaum Muhajirin, sehingga hal tersebut menimbulkan pertengkaran diantara kedua kaum. Melihat perpecahan tersebut Abu Bakar sebagai seorang sahabat yang paling tua dan yang pertama kali memeluk Islam serta yang paling dekat dengan Rasulullah SAW merasa prihatin dan merasa bertanggungjawab untuk membereskan perselisihan ini. Beliau kemudian berpidato di depan kaum Anshar dan kaum Muhajirin yang sedang bertengkar memperebutkan kekhalifahan. Menurut beliau bahwa yang paling pantas menjadi khalifah adalah dari kaum Muhajirin karena kaum Muhajirin telah lebih dulu memeluk agama Islam, sehingga kaum Muhajirin lebih lama berjuang bersama Rasulullah SAW dan dalam Al Quran pun selalu Allah menyebutkan dahulu kaum Muhajirin lalu kaum Anshar.
Pidato Abu Bakar ini dikenal dengan “Khutbah Hari Tsaqibah” dan pidato Abu Bakar ini dapat diterima dengan baik oleh kedua kaum yang sedang bertengkar, dan kemudian mereka sepakat untuk mengangkat dan sekaligus membai’at Abu Bakar Siddiq sebagai khalifah pertama menggantikan Rasulullah saw.
Previous
Next Post »
0 Komentar