Kisah Amar bin Tsabit ra

08.28
Kisah Amar bin Tsabit ra
Kisah Amar bin Tsabit ra - Salah satu peperangan bersejarah di zaman Rasulullah saw adalah perang Uhud. Suatu ketika, tatkala Rasulullah saw sedang bersiap di medan perang Uhud, tiba-tiba seorang lelaki bernama Amar bin Tsabit datang menemui Rasulullah saw. Dia ingin masuk Islam dan ikut berperang bersama Rasulullah saw. Amar berasal dari Bani Asyahali. Semua orang dari kaumnya telah memeluk Islam setelah tokoh yang terkenal Sa’ad bin Mu’adz memeluk Islam. Akan tetapi, Amar enggan mengikuti kaumnya untuk masuk Islam. Sebenarnya, Amar orang yang baik, namun keangkuhan jahiliyah menonjol dalam jiwanya.
Kaum Muslimin di Madinah mengetahui keanehan sifat Amar di tengah-tengah kaumnya yang sudah memeluk Islam. Ia terasing sendirian, hatinya sudah tertutup untuk menerima cahaya Islam yang terang benderang. Kini, saat orang bersiap pergi ke medan perang, dia segera menemui Rasulullah saw dan menyatakan dirinya akan masuk Islam. Bahkan, ia akan ikut berperang bersama angkatan perang pimpinan Rasulullah saw. Pedangnya yang tajam pun ikut dibawanya.
Rasulullah saw menyambut kedatangan Amar dengan gembira, apalagi dia rela maju ke medan perang. Akan tetapi, sahabat-sahabat lain yang tidak mengetahui kedatangan Amar yang dianggap sebagai peristiwa yang aneh ini. Mereka sibuk menyiapkan perbekalan peperangan. Di kalangan kaumnya, tidak banyak juga yang mengetahui bahwa Amar sudah masuk Islam.
Dalam perang Uhud yang hebat itu, Amar memperlihatkan keberaniannya yang luar biasa. Bahkan, saat berkali-kali pedang musuh mengenai dirinya, ia tidak mempedulikannya. Dia terus maju sampai akhirnya jatuh pingsan.
“Untuk apa kamu ikut ke sini, ya Amar?” Tanya salah seorang sahabat yang heran melihatnya. Sahabat itu menyangka bahwa Amar belum masuk Islam.
Dalam keadaan antara hidup dan mati, Amar berkata, “Aku sudah beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, lalu aku siapkan pedangku dan maju ke medan perang. Allah SWT akan memberikan syahidah kepadaku dalam waktu yang tidak lama lagi.”
Akhirnya, Amar meninggal dalam peperangan tersebut. Rohnya mengadap ke hadirat Ilahi sebagai syuhada. Saat hal ini diketahui Rasulullah saw, beliau pun bersabda, “Amar akan berada dalam surga nantinya.”
Kaum muslimin mengetahui akhir hayat Amar dengan penuh takjub sebab hal tersebut di luar dugaan mereka. Bahkan, Abu Hurairah ra, sahabat yang banyak mengetahui hadits Rasulullah saw, berkata, “Coba kamu kemukakan kepadaku seorang yang masuk surga sedangkan dia tidak pernah bersyarat sekalipun terhadap Allah SWT. Jika kamu tidak tahu orangnya, itulah dia, Amar bin Tsabit.”
Demikianlah, kisah Amar bin Tsabit yang masuk surga dengan indahnya. Ia tidak pernah shalat, puasa, dan lainnya seperti para sahabat karena dia belum memeluk Islam. Namun, tiba-tiba dia mendapat hidayah memeluk Islam saat melihat persiapan perang Uhud yang hebat. Ia menjadi Muslim dan pergi ke medan perang sebagai mujahid yang berani, akhirnya, ia pun gugur dengan mendapat syahadah, yaitu pengakuan sebagai orang yang syahid. Surgalah tempat bagi orang yang memiliki julukan syahid. Rasulullah saw menjamin surga bagi orang seperti Amar.
Previous
Next Post »
0 Komentar