Kisah Malaikat

08.05
Tamu itu adalah Jibril
Kisah Malaikat. Salah seorang sahabat Rasulullah SAW menceritakan bahwa pada suatu hari dia duduk bersama Rasulullah SAW. Tiba-tiba, seorang lelaki asing berambut hitam pekat yang mengenakan pakaian putih datang. Kemudian, ia duduk bersila di hadapan Rasulullah SAW.
“Wahai Muhammad, beritahulah aku tentang Islam,” pinta lelaki asing itu.
“Islam adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, mengakui Muhammad sebagai Nabi, melakukan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji jika sudah mampu,” jawab Rasulullah SAW.
“Benar. Apa yang kau katakan adalah benar,” jawab lelaki itu.
Kami yang ada di samping Rasulullah SAW merasa heran terhadap lelaki asing itu. Mengapa dia bertanya, kemudian membenarkannya? Apakah ia sedang menguji Rasulullah SAW?
“Wahai Muhammad, apakah iman itu?” tanyanya lagi.
“Iman adalah meyakini Allah, para malaikat, kitab-kitab samawi, para Rasul, dan hari kiamat. Selain itu, iman berarti menerima kepastian Ilahi dan mensyukuri takdir yang baik atau yang buruk,” jawab Rasulullah SAW.
“Benar,” jawab lelaki asing itu saat mendengar penjelasan Rasulullah SAW.
Lagi-lagi, Nabi SAW dibuat bingung.
“hai Muhammad, apakah ihsan itu?” tanyanya sesaat kemudian.
“Ihsan adalah menyembah Tuhan seakan melihat-Nya. Jika kau tidak melihat-Nya, Ia melihatmu,” jawab Rasulullah SAW.
“Kapankah kiamat itu?” Tanya orang lelaki asing itu.
“Yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya,” jawab Rasulullah SAW.
“Beritahulah aku tanda-tanda kiamat itu?” tanyanya lagi.
“Hari kiamat terjadi ketika norma masyarakat telah hancur dan hubungan keluarga menjadi senjata dan alat kesewenangan, seperti jabatan dan kekuasaan yang dipegang oleh orang-orang yang tidak layak. Selain itu, yang kecil tidak menghormati yang besar dan sebaliknya, serta kekacauan dan kebimbangan meliputi seluruh dunia,” jawab Rasulullah SAW.
Setelah membenarkan jawaban Rasulullah SAW, lelaki asing itu pamit untuk pergi meninggalkan Rasulullah SAW dan kami semua.
Tidak lama kemudian, Rasulullah SAW bertanya, “Tahukah kalian siapakah lelaki itu?”
“Hanya Allah SWT dan Rasul-Nya yang lebih tahu,” jawab kami serentak.
“Ia adalah Jibril yang sengaja datang kemari untuk mengajari kalian agama yang hakiki. Ia telah mengajari kita bahwa agama terdiri atas tiga unsur, yaitu 1) Islam (ibadah); 2) iman (akidah), dan 3) ihsan (akhlak),” jawab Rasulullah SAW.
Previous
Next Post »
0 Komentar