Tentang Munafik

05.53
Tentang Munafik

Salah satu akhlak madzmumah yang dibenci oleh Allah dan kaum muslimin adalah nifak. Akhlak tercela ini merupakan perilaku yang berbeda antara lahir dan batinnya atau tidak sesuai antara ucapan dan perbuatannya. Orang yang memiliki akhlak madzmumah seperti ini disebut munafik.

Orang munafik itu perbuatannya selalu berpura-pura; apa yang diucapkan berbeda dengan perbuatannya. Dia mengatakan beriman kepada Allah, namun perbuatannya tidak menunjukkan sebagai orang yang beriman kepadaNya. Dalam hatinya, dia menolak segala apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Apabila orang munafik berkumpul dengan orang-orang beriman, maka dia mengatakan dirinya beriman kepada Allah. Demikian pula, ketika dia berkumpul dengan orang kafir, maka dia mengatakan sebagai orang kafir. Jadi, mereka selalu bermuka dua, berpura-pura untuk mencari keselamatan di dunia.

Sikap munafik sudah cukup lama hidup di dunia, bahkan sampai sekarang.. Pada zaman awal perkembanbgan islam, sikap munafik sangat membahayakan perjuangan islam, sebagaimana ditunjukkan Abdullah bin Ubay. Ketika Rasulullah SAW masih hidup, dia mengakui Muhammad SAW sebagai Nabi Allah, sebaliknya ketika Rasulullah wafat, Abdullah bin Ubay mengaku dirinya sebagai Nabi.

Allah sudah memperingatkan bahaya tentang nifak,
"Diantara manusia ada yang menyatakan: Kami beriman kepada Allah dan hari akhir, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman". (QS. Albaqarah)

Bagian ayat lain, Allah SWT berfirman,
"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: Kami mengakui bahwa sesungguhnya Kamu (Muhammad) benar-benar Rasul Allah. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya Kamu (Muhammad) benar-benar RasulNya, dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya anat buruklah apa yang mereka kerjakan". (QS. Almunafiqun)

Diantara sifat orang nifak adalah pendusta, pembohong, dan khianat. Yaitu orang yang tidak sesuai apa yang diucapkan dengan kenyataan, apabila berjanji pada orang lain, tidak pernah menepatinya, apabila diberi amanah, menyelewengkan dengan berbagai alasan.

Contoh nyata orang nifak di Indonesia ialah sebagian para wakil dan pemimpin rakyat. Ketika mereka kampanye menjelang pemilihan, berjanji dengan ucapan dan tutur kata manis. Akan tetapi, setelah terpilih sebagai wakil dan pemimpin rakyat, mereka mulai melupakan janji itu, dan cenderung untuk mencederai, ucapan mereka selama kampanye, diabaikan sehingga rakyat dibohongi.

Apabila mendapat kepercayaan dari orang lain untuk memegang dan melaksanakan pekerjaan, mereka tidak melaksanakannya dengan baik. Mereka cenderung mementingkan golongan satu partainya dari pada untuk rakyat banyak. Ini salah satu tanda orang munafik, yaitu khianat.

Orang yang suka bohong, berdusta, dan berkhianat hidupnya tidak akan tenteram dan tenang. Dalam berbagai kesempatan, dia akan selalu menutup kebohongan satu dengan kebohongan lain. Dia akan berusaha untuk menghindar dan berkelit agar kedustaan tidak diketahui orang lain.

Sebagai seorang muslim, kita harus menjauhi sifat munafik. Kalau berkata harus sesuai dengan apa yang kita ucapkan, kita tidak boleh berbohong, berdusta. Apabila teman-teman kita memberi kepercayaan sebagai ketua kelompok atau ketua kelas, harus kita jaga dan melaksanakan kepercayaan itu sebaik-baiknya.

Nabi Muhammad SAW mengingatkan, “Tanda-tanda orang munafik ada tiga, apabila berkata ia bohong, apabila berjanji ia melanggar, dan apabila dipercaya ia khianat”. Wallahu 'Alam.
Previous
Next Post »
0 Komentar