biografi maulana malik ibrahim, karomah sunan maulana malik ibrahim, metode dakwah maulana malik ibrahim, peninggalan sunan maulana malik ibrahim, makam syekh maulana malik ibrahim, nama lain syekh maulana maghribi, sunan gresik syekh jumadil qubro, tanggal lahir sunan gresik.
Cerita islami kali ini mengisahkan tentang maulanan malik ibrahim salah satu wali songo yang juga memiliki sebutan sunan giri yang mendirikan masjid dan pesantren di gresik.
Setelah dakwahnya mendapat sambutan yang positif yang baik dari masyarakat dan mendapat pengikut yang banyak, Sunan Gresik atau Maulana malik ibrahim memutuskan untuk membuat pusat ibadah. Beliau beserta para pengikutnya mendirikan sebuah masjid. Mereka bergotong royong, bersatu padu, dan saling membantu untuk memecah batu dari gunung giri. dan sebagian pengikutnya juga menjadi ukang untuk mewujudkan bagian masjid.
Baca juga : Ajaran Sunan Ampel – Jasa Sunan Ampel – Perbedaan Pendapat Islamisasi Adat Istiadat
Setelah masjid itu jadi, mereka menjadikan sebagai tempat ibadah dan belajar agama. Dari masjid tersebut, lahirlah para juru dakwahn handal yang kemudian mengajarkan Islam kepada masyarakat jawa. Selanjutnya Syekh Magribi atau maulana malik ibrahim mendirikan sebuah pesantren. Manurut cacatan sejarah, pesantren itulah yang menjadi pesantren pertama di Indonesia.
Masjid yang Mirip Bangunan Hindu dan Budha
Maulana malik ibrahmi dikenal sangat cerdik dalam berdakwah. Beliau oleh Allah diberi kemampuan untuk mengambil hati masyarakat gresik, termasuk masalah pembangunan masjid. ia membentuk masjid maupun pesantren mirip dengan bangunan Hindu dan Budha. Hal ini dilakukan semata mata untuk mengambil hati masyarakat, sehingga ia dapat memberikan informasi tentang ajaran islam dengan mudah.
Setelah syekh magribi atau yang juga disembut syekh bantal berkecimpung dalam bidang ekonomi masyarakat, maka ekonomi masyarakat gresik semakin terangkat dan mereka akhirnya banyak yang memelik islam. Bahkan, gresik menjadi pelabuhan yang semain jaya dan semakin ramai dikunjungi oleh para pedagangan india maupun china.
Maulana Malik Ibrahim mengajak Prabu Wijaya masuk Islam
Syekh bantal juga memikirkan masa depan umat islam di gresik. Sebab, ia mengingat bahwa gresik masih dalam kekuasaan majapahit yang dipimpin oleh prabu brawijaya yang bergama Hindu. Ia merasa sangat khawatir akan terjadi konflik di kemudian hari, sehingga ia pun pergi ke istana majapahit bersama raja Cermain, penguasa kerajaan gedah alias Kedah di Malaysia, dan putrinya Dewi Sari, untuk mengajak prabu brawijaya masuk Islam.
Prabu brawijaya mau memeluk Islam asal ia diperbolehkan menikahi Dwi sari yang berparas cantik jelita. Namun keinginan sang prabu ditolak karena seorang masuk suatu agama dengan dilatar belakangi kepentingan duniawi, jelas akan mengakibatkan hal yang tidak baik. Rombongan syekh bantal dan raja cermain pun meninggalkan Majapahit.
Pada suatu waktu, ada wabah penyakit yang melanda gresik, sehingga menyebabkan tidak sedikih orang yang meninggal karena wabah itu, Dewi sari juga merupakan salah satunya. Mendengar kejadian tersebut, sang prabu brawijaya yang saat itu masih menaruh hati pada dewi satri ikut melayat dan menyuruh kepada semua pnggawa kerajaan untuk mengadakan upacara pemakaman besar-besaran.
Prabu Brawijaya telah mengetahui bahwa sebagian besar dari masyarakat Gresik adalah pemeluk islam. Untuk menangkal agar mereka tidak melakukan pembrontakan dan menghindari perang agama, maka raden patah (raja demak) mengatur siasat jika wilayah gresik diserangkan kepada Syekh bantal, tetapi masih berdaulat penuh kepada majapahit.
Tentunya Maulana malik ibrahmi menerima dengan senang hati. Maka selanjutnya gresik menjadi wilayah kabupaten. DI sana, penyamaran islam semakin hari semakin luas. Pelabuhan gresik pun juga tidak pernah sepi. Meskipun syekh maghribi tidak berhasil mengajakan prabu brawijaya masuk islam, ia tidak pernah putus asa dengan kegagalan tersebut. Beliau terus melanjutkan dakwahnya sampai meninggal dunia, Beliau dimakamkan di dekan alun-alun Kadipaten Gresik. Beliau dianggap sebagi ulama islam pertama dan penguasa tanah jawa.
Sumber Link
Cerita Maulana Malik Ibrahim – Sunan Gresik mendirikan masjid dan pesantren |
Setelah dakwahnya mendapat sambutan yang positif yang baik dari masyarakat dan mendapat pengikut yang banyak, Sunan Gresik atau Maulana malik ibrahim memutuskan untuk membuat pusat ibadah. Beliau beserta para pengikutnya mendirikan sebuah masjid. Mereka bergotong royong, bersatu padu, dan saling membantu untuk memecah batu dari gunung giri. dan sebagian pengikutnya juga menjadi ukang untuk mewujudkan bagian masjid.
Baca juga : Ajaran Sunan Ampel – Jasa Sunan Ampel – Perbedaan Pendapat Islamisasi Adat Istiadat
Setelah masjid itu jadi, mereka menjadikan sebagai tempat ibadah dan belajar agama. Dari masjid tersebut, lahirlah para juru dakwahn handal yang kemudian mengajarkan Islam kepada masyarakat jawa. Selanjutnya Syekh Magribi atau maulana malik ibrahim mendirikan sebuah pesantren. Manurut cacatan sejarah, pesantren itulah yang menjadi pesantren pertama di Indonesia.
Masjid yang Mirip Bangunan Hindu dan Budha
Maulana malik ibrahmi dikenal sangat cerdik dalam berdakwah. Beliau oleh Allah diberi kemampuan untuk mengambil hati masyarakat gresik, termasuk masalah pembangunan masjid. ia membentuk masjid maupun pesantren mirip dengan bangunan Hindu dan Budha. Hal ini dilakukan semata mata untuk mengambil hati masyarakat, sehingga ia dapat memberikan informasi tentang ajaran islam dengan mudah.
Setelah syekh magribi atau yang juga disembut syekh bantal berkecimpung dalam bidang ekonomi masyarakat, maka ekonomi masyarakat gresik semakin terangkat dan mereka akhirnya banyak yang memelik islam. Bahkan, gresik menjadi pelabuhan yang semain jaya dan semakin ramai dikunjungi oleh para pedagangan india maupun china.
Maulana Malik Ibrahim mengajak Prabu Wijaya masuk Islam
Syekh bantal juga memikirkan masa depan umat islam di gresik. Sebab, ia mengingat bahwa gresik masih dalam kekuasaan majapahit yang dipimpin oleh prabu brawijaya yang bergama Hindu. Ia merasa sangat khawatir akan terjadi konflik di kemudian hari, sehingga ia pun pergi ke istana majapahit bersama raja Cermain, penguasa kerajaan gedah alias Kedah di Malaysia, dan putrinya Dewi Sari, untuk mengajak prabu brawijaya masuk Islam.
Prabu brawijaya mau memeluk Islam asal ia diperbolehkan menikahi Dwi sari yang berparas cantik jelita. Namun keinginan sang prabu ditolak karena seorang masuk suatu agama dengan dilatar belakangi kepentingan duniawi, jelas akan mengakibatkan hal yang tidak baik. Rombongan syekh bantal dan raja cermain pun meninggalkan Majapahit.
Pada suatu waktu, ada wabah penyakit yang melanda gresik, sehingga menyebabkan tidak sedikih orang yang meninggal karena wabah itu, Dewi sari juga merupakan salah satunya. Mendengar kejadian tersebut, sang prabu brawijaya yang saat itu masih menaruh hati pada dewi satri ikut melayat dan menyuruh kepada semua pnggawa kerajaan untuk mengadakan upacara pemakaman besar-besaran.
Prabu Brawijaya telah mengetahui bahwa sebagian besar dari masyarakat Gresik adalah pemeluk islam. Untuk menangkal agar mereka tidak melakukan pembrontakan dan menghindari perang agama, maka raden patah (raja demak) mengatur siasat jika wilayah gresik diserangkan kepada Syekh bantal, tetapi masih berdaulat penuh kepada majapahit.
Tentunya Maulana malik ibrahmi menerima dengan senang hati. Maka selanjutnya gresik menjadi wilayah kabupaten. DI sana, penyamaran islam semakin hari semakin luas. Pelabuhan gresik pun juga tidak pernah sepi. Meskipun syekh maghribi tidak berhasil mengajakan prabu brawijaya masuk islam, ia tidak pernah putus asa dengan kegagalan tersebut. Beliau terus melanjutkan dakwahnya sampai meninggal dunia, Beliau dimakamkan di dekan alun-alun Kadipaten Gresik. Beliau dianggap sebagi ulama islam pertama dan penguasa tanah jawa.
Sumber Link
0 Komentar