Anjing yang sangat Mahal - ABU DALAMAH, ia punakawan jenaka yang sering menyertai al-Mahdi, Khalifah Dinasti Abbasiyah. Suatu saat dia menggubah sya’ir pujian yang indah untuk Amirul Mukminin.
“Silahkan, engkau minta apa kepadaku?” Tanya al-Mahdi setelah mendengar sya’ir pujian itu.
“Amirul Mukminin, beri aku seekor anjing,” pintanya.
Mendengar permintaan itu, Amirul Mikminin tersinggung dan murka. Ia menganggap permintaan itu sebagai sebuah pelecehan.
Mendengar permintaan itu, Amirul Mikminin tersinggung dan murka. Ia menganggap permintaan itu sebagai sebuah pelecehan.
“”Aku Tanya kamu minta apa, tapi kamu jawab minta anjing!?” bentak al-Mahdi dengan nada marah.
“Amirul Mukminin, yang mau minta itu saya atau baginda!?” jawabnya enteng.
“Oh ya, yang minta adalah engkau.”
“Aku minta beri aku seekor anjing pemburu.”
Akhirnya, al-Mahdi menyuruh ajudan untuk memberi Abu Dalamah seekor anjing pemburu.
“Aku minta beri aku seekor anjing pemburu.”
Akhirnya, al-Mahdi menyuruh ajudan untuk memberi Abu Dalamah seekor anjing pemburu.
“Amirul Mukminin, anggaplah suatu saat aku pergi berburu dengan anjing ini. Apa aku akan lari dengan berjalan kaki?” katanya setelah menerima anjing itu.
Mendengar ucapan ini, al-Mahdi menyuruh ajudan untuk memberi Abu Dalamah kuda tunggangan.
“Amirul Mukminin, lalu siapa yang akan mengurus kuda ini?”
Akhirnya al-Mahdi menyuruh untuk memberinya seorang sahaya.
“Amirul Mukminin, sepulang aku berburu, aku mendapat buruan dan di bawa kerumah, lalu siapa yang memasaknya?”
Akhirnya al-Mahdi menyuruh untuk memberinya seorang sahaya.
“Amirul Mukminin, sepulang aku berburu, aku mendapat buruan dan di bawa kerumah, lalu siapa yang memasaknya?”
Al Mahdi menyuruh memberinya seorang sahaya perempuan.
“Amirul Mukminin, apa mereka akan ditempatkan di padang pasir?”
Al Mahdi menyuruh untuk memberinya rumah…
“Apa ada permintaan yang lain?”
“Iya, perkenankan aku mencium tangan Baginda.”
“Tidak ada jalan untuk itu.”
“Demi Allah, tidak ada permintaan yang paling ringan ditolaknya di banding permintaan yang terakhir ini,” kata Abu Dalamah kepada Al Mahdi.
Wafayatul-A’yan, II/321
“Amirul Mukminin, apa mereka akan ditempatkan di padang pasir?”
Al Mahdi menyuruh untuk memberinya rumah…
“Apa ada permintaan yang lain?”
“Iya, perkenankan aku mencium tangan Baginda.”
“Tidak ada jalan untuk itu.”
“Demi Allah, tidak ada permintaan yang paling ringan ditolaknya di banding permintaan yang terakhir ini,” kata Abu Dalamah kepada Al Mahdi.
Wafayatul-A’yan, II/321
0 Komentar