Takdir Alloh

01.22
Takdir Allah
Takdir Allah - Seluruh keluarga Kami sangat sedih setelah dokter mengatakan tidak sanggup lagi menangani penyakit Tante sri (adik Ayah). Tante Sri menderita penyakit liver. Doctor menyarankan Tante Sri untuk di bawa pulang kerumah setelah 15 hari menginap dirumah sakit. Akan tetapi, Ayah tidak putus asa dengan keputusan doctor tersebut. Dengan hati yang lapang, Ayah berusaha meyakinkan anggota keluarga bahwa nyawa manusia itu ada di Allah SWT. Jika Allah SWT menakdirkan Tante Sri harus meninggal, dia akan tetap meninggal. Akan tetapi, jika Allah menakdirkannya sembuh, Tante Sri pasti akan sembuh.

Setelah Tante Sri dibawa pulang kerumahku, Ayah segera berangkat ke Surabaya. Ayah mendapat cerita dari salah satu temannya bahwa ada obat cina yang sangat baik untuk mengobati penyakit liver. Tanpa di tunda-tunda lagi, Ayah berangkat ke Surabaya untuk mencari obat tersebut.
Ayah mendapatkan obat itu. Tante Sri yang tergolek lemah segera meminum obat itu. Ternyata, obat tersebut cepat bereaksi. Perut Tante Sri yang bengkak, berangsur-angsur mulai mengepis. Bau anyir keluar melalui air seni Tante Sri. Wajah Tante Sri pun sudah mulai memerah dan tidak pucat lagi. Alhamdulillah, Tante Sri benar-benar sembuh dari penyakit liver. Perkiraan doctor ternyata meleset.
Ketika Ayah memeriksakan Tante Sri kembali kepada doctor, doctor tersebut kagum. Dengan datar ia berkata, “Luar biasa, benar-benar suatu keajaiban. Menurut perkiraan kami, ibu tidak dapat tertolong lagi. Akan tetapi kenyataannya meleset.”
Tante Sri tersenyum. Lalu, ia berkata, “Hidup dan matinya manusia Allah SWT yang tahu. Jika Allah menakdirkan saya harus sembuh, saya akan sembuh. Tentu saja semua itu harus di sertai dengan ikhtiar yang bersungguh-sungguh serta doa yang tulus kepada Allah SWT. Dengan demikian, Allah SWT akan memberi keputusan yang terbaik bagi saya.”
Doctor tersebut mangangguk-angguk sambil tersenyum. Lalu, dengan mengucapkan selamat atas kesembuhan Tante Sri, doctor tersebut memberi hadiah berupa sebuah termometer kepada Tante Sri. “Untuk kenang-kenangan,” ujar doctor tersebut.
Previous
Next Post »
0 Komentar