Naskah Pildacil - Memahami fitrah kepemimpinan

22.05
Naskah Pildacil - Memahami fitrah kepemimpinan
Naskah Pildacil - Memahami fitrah kepemimpinan

Assalamu alaikum Wr. wb

Innal hamda lillah wasyukron lillah. wassholatu wassalamu 'alaa Rosulillah, wa ala 'alihi washohbihii wassallam. ammaa ba'du.

Segala puji tetap milik Allah, yang telah memberi tanpa pamrih, dengan anugerah yang tiada henti, menunjukkan jalan menuju kehidupan yang abadi, inilah hidayah yang patut kita syukuri.
Rahmat serta keselamatan kita curahkan kepada Nabi kita Muhammad Saw. sebagai juru kunci kehidupan akherat, pembimbing umat pada kehidupan yang serba maksiat, dimana tanda kiamat sudah dekat.

Dewan juri yang saya hormati, teman-teman seperjuangan yang arif dan budiman.

Tema bahasan Saya kali ini adalah Memahami fitrah kepemimpinan

Teman-teman, tahu nggak?.....................
Kalo setiap manusia yang diciptakan itu, dibekali dengan jiwa kepemimpinan, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak, bahkan sampai nenek-nenek sekalipun termasuk teman-teman semua........ kita kan Khalifah, gitu loh!!!
Tapi sayang seribu sayang, masih banyak orang yang nggak ngerti akan hal itu,

Padahal Rasulullah Saw. Telah mengingatkan dalam sabdanya:
“Kullukum Raa’in Wakullukum Mas’ulun ar roiyyatih...”
yang artinya: setiap kamu itu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya.

Jadi kita semua adalah pemimpin, yang pasti akan ditanyai pertanggung jawabannya di akhirat kelak. Orang tua pemimpin bagi anak-anaknya, Guru pembimbing bagi siswanya, Pemerintah Pemimpin bagi Rakyatnya
Paling tidak kita adalah pemimpin bagi diri sendiri, Dan seterusnya.....

Tapi anehnya teman-teman, begitu banyak orang yang telah dibutakan oleh cinta dunia, cinta harta, cinta pangkat dan jabatan, bahkan rela melakukan segala cara demi medapatkan apa yang menjadi ambisinya.

Jadi tidak heran lagi, klo ada manusia yang berbuat semena-mena karena mengandalkan kekuasaanya serta kekuatannya. Itu semua disebabkan karena tertutupnya jiwa kepemimpinan yang ada pada diri mereka.
Bukannya membina tapi membinasakan, harapannya memimpin, eh, malah membanting....

Bahkan yang lebih paranya lagi, banyak dari pejabat-pejabat yang sama sekali tidak menyadari kalo dirinya adalah pemimpin,,,,, mereka hanya tahu dirinya sebagai penguasa,,,,,,,

Padahal Pemimpin dan penguasa itu pengertiannya beda loh....................
Pemimpin adalah orang yang dapat dijadikan contoh dalam berbuat, tauladan dalam bertingkah laku dan santun dalam berkata,
Sedangkan Penguasa adalah mereka tahunya hanya sekedar mengumpulkan harta untuk makan, makan dan makan bahkan klo perlu saudara sendiri pun ikut dimakannya pula.

Dewan juri yg saya hormati, teman-teman seperjuangan yg arif dan budiman.

Maka dari itu, marilah kita memanfaatkan potensi kepemimpinan yang kita miliki agar kita mampu menjadi pemimpin-pemimpin yang ideal untuk bangsa dan negara ini ke depan, yaitu dengan cara mengidolakan Rasulullah Saw. serta mengikut jejak ketauladannya.

Akhir kata, kalau ada piring yang pecah jangan disimpan di dalan peti, kalau ada kata-kata Saya yang salah, jangan disimpan di dalam hati.

Burung Irian burung Cenderawasih, cukup sekian terima kasih.....

Minallahil musta’aan, wa ‘alaihi Qosdhus sabiil 

Wassalamu alaikum warahmatulaahi wabarakaaaaatuh.......

Baca juga : Menuntut Ilmu Tiada Jemu
Previous
Next Post »
0 Komentar