Profil Anies Baswedan

06.29

 Keturunan manakah Anies Baswedan? Anies Baswedan cucu pahlawan siapa? Anies umur berapa? anies baswedan keturunan mana, agama anies baswedan, biografi anies baswedan pdf, anies baswedan orang mana, tempat tanggal lahir anies baswedan, asal usul orang tua anies baswedan, nama lengkap dan gelar anies baswedan, gelar profesor anies baswedan. Dan jangan lupa baca juga Sekilas Tentang Palestina di blog ini.


Profil Anies Baswedan
Profil Anies Baswedan

Anies Rasyid Baswedan merupakan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat pada 7 Mei 1969 ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah.

Ayahnya adalah seorang pengajar di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Sedangkan, ibunya adalah seorang pengajar di Universitas Negeri Yogyakarta.

Anies menghabiskan masa kecil di Yogyakarta. Anies menyelesaikan sekolahnya di SD IKIP Labrotori II Yogyakarta (sekarang bernama SDN Percobaan 2) pada 1982, SMPN 5 Yogyakarta pada 1985, dan SMAN 2 Yogyakarta pada 1985. 

Saat SMA, Anies menjadi Ketua OSIS SMAN 2 Yogyakarta sekaligus Ketua OSIS seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, Anies mengikuti program American Field Service (AFS) dan bersekolah selama setahun di Senior High School South Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.

Anies lalu melanjutkan pendidikan sarjananya jurusan ekonomi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sejak 1989 hingga 1995. Ketika berkuliah, Anies menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa UGM pada 1992

Anies sempat mendapatkan beasiswa dari Japan Airlines Foundation bidang Asian Stuides di Sophia University, Tokyo, Jepang pada 1993. Setelah lulus kuliah, dia bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi, UGM selama satu tahun. 

Pada 11 Mei 1996, Anies Baswedan menikah dengan Fery Farhati Ganis. Dari pernikahan tersebut, Anies dan Fery dikaruniai empat orang anak, yaitu Mutiara Annisa, Mikail Azizi, Kaisar Hakam, dan Ismail Hakim.

Anies kemudian mendapatkan beasiswa Fulbright untuk pendidikan master di bidang international security and economic policy di University of Maryland, College Park. Dia lulus dari kampus di Amerika Serikat itu pada 1998.

Dia lalu melanjutkan jenjang S3 dengan mengambil jurusan ilmu politik di Northern Illinois University, AS dan lulus pada 2004. Selama di sana, Anies bekerja sebagai asisten riset di The Office of Research, Evaluation, and Policy Studies, Northern Illinois University.

Selanjutnya, dia bekerja sebagai manajer riset di IPC Inc, Bannockburn, Illnois, Amerika Serikat sampai 2005. Namanya mulai menasional setelah menyandang gelar doktor di AS dan kembali ke Indonesia. 

Pada 2005, Anies langsung menjabat sebagai peneliti senior di Lembaga Survei Indonesia sampai tahun 2007. Pada tahun yang sama, Anies juga menjabat sebagai Direktur Riset The Indonesian Institute.

Anies kemudian menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina pada 2007. Anies ketika itu menjadi rektor termuda di Indonesia lantaran usianya masih 38 tahun.

Pada 2010, Anies menginisiasi Gerakan Indonesia Mengajar. Gerakan tersebut dimaksudkan untuk mendorong kemajuan pendidikan di Indoensia dengan mengirimkan para pemuda Indonesia mengajar Sekolah Dasar (SD) di pelosok Indonesia.

Atas gerakan tersebut, Anies masuk ke dalam daftar The 500 Most Influential Muslims pada Juli 2010. Dia juga mendapatkan penghargaan dari The Association of Social and Economic Solidarity with Pacific Countries (PASIAD) di kategori pendidikan pada 2010.

Tak hanya itu, Anies meraih Nakasone Yasuhiro Award pada Juni 2010. Selain itu, dia menjadi 20 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang versi majalah Foresight Japan pada 2010.

Memasuki tahun 2013, Anies masuk ke dunia politik dengan menjadi peserta konvensi calon presiden dari Demokrat. Dia juga bergabung dengan tim pemenangan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014 sebagai juru bicara kampanye.

Pada 27 Oktober 2014, Anies dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Selama menjabat sebagai menteri, Anies melakukan pogram kerja untuk mengembalikkan kurikulum pendidikan 2006 serta menerapakan kurikulum 2013 di sekolah terbatas,.

Dia juga mengubah Ujian Nasional (UN) bukan sebagai ukuran kelulusan utama. Lebih lanjut, Anies membuat program uji kompetensi serta sertifikasi guru dan menghapus masa orientasi sekolah (MOS) menjadi pengenalan lingkungan sekolah.

Setelah jabatannya selesai pada pertengahan 2016, dia mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta bersama Sandiaga Uno untuk masa jabatan 2017-2022. Pasangan tersebut diusung Gerindra, Perindo dan Partai Idaman.

Anies-Sandi memenangkan kontestasi politik itu melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni. Keduanya pun dilantik untuk memimpin Jakarta pada 16 Oktober 2017.

Selama masa pemerintahannya, Anies melakukan pembatalan perizinan reklamasi tiga belas pulau di Teluk Utara Jakarta. Dia juga membangun Stadion Internasional Jakarta dan merevitalisasi kanal banjir sungai di ibu kota. 

Lebih lanjut, Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies berhasil menggelar Formula E. Pemprov DKI juga berhasil membangun aplikasi JAKI yang berisikan banyak layanan publik di dalamnya.

Pada 13 November 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan Anies Baswedan sebagai calon Presiden dalam pemilihan umum 2024. Anies dibersamai dengan Muhaimin Iskandar atau kerap dikenal Cak Imin dengan usungan Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.

Adapun pasangan tersebut mengusung visi yakni “Indonesia Adil Makmur untuk Semua”. Sementara itu, misi yang diluncurkan Anies dan Muhaimin antara lain memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah melalui kemandirian pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air; mengentaskan kemiskinan dengan memperluas kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja, mewujudkan upah berkeadilan, menjamin kemajuan ekonomi berbasis kemandirian dan pemerataan, serta mendukung korporasi Indonesia berhasil di negeri sendiri dan bertumbuh di kancah global; serta mewujudkan keadilan ekologis berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Kemudian, membangun kota dan desa berbasis kawasan yang manusiawi, berkeadilan dan saling memajukan; mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak, serta berbudaya; mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera dan bahagia sebagai akar kekuatan bangsa. Selanjutnya, memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara, meningkatkan peran dan kepemimpinan Indonesia dalam kancah politik global untuk, mewujudkan kepentingan nasional dan perdamaian dunia; serta memulihkan kualitas demokrasi, menegakkan hukum dan HAM, memberantas korupsi tanpa tebang pilih, dan menyelenggarakan pemerintahan yang berpihak pada rakyat.

Sumber : https://dataindonesia.id/profil-tokoh/detail/profil-anies-baswedan

Previous
Next Post »
0 Komentar