Tampilkan postingan dengan label peristiwa isra mi'raj. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label peristiwa isra mi'raj. Tampilkan semua postingan

Kisah perjalanan Isra Mi'raj Rasulullah SAW

01.35 Add Comment
Pada malam itu langit Makkah berselimut awan gelap menyelimuti seluruh penjuru kota yang disertai desir angin yang membawa hawa dingin. Saat itu Rasulullah SAW sedang berada di dalam rumahnya dan terkejut ketika melihat malaikat Jibril yang mendatanginya secara tiba-tiba.

Kisah perjalanan Isra Mi'raj Rasulullah SAW
Kisah perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW


Dia memerintahkan Nabi Muhammad untuk segera tawaf di Kabah sebanyak tujuh kali. Tanpa berkata apa-apa lagi, Baginda Rasul pun langsung bergegas meninggalkan rumah. Beliau menuju Masjid Al-Haram untuk segera melakukan tawaf sebanyak tujuh kali putaran. Segala hawa dingin yang menyerangnya dilewati begitu saja demi melaksanakan tawaf.

Setelah menyelesaikan putaran terakhir, tiba-tiba muncul hewan bernama Buraq. Kulitnya yang putih, tingginya melebihi keledai, dan kecepatannya sejauh mata memandang. Rasulullah pun segera menaiki punggung Buraq, dan diikuti oleh Jibril dari belakang menuju Masjid Al-Aqsha.

Dikutip dari The Great Story of Muhammad karangan Ahmad Hatta, dalam sekejap Nabi Muhammad tiba di Masjid Al-Aqsha. Setibanya di Masjid Al-Aqsha, Rasulullah terkejut ketika melihat para nabi telah menunggu kedatangannya dari Nabi Adam AS hingga Nabi Isa AS.

Baca juga : Puasa Rajab Berikan Banyak Manfaat

Wajah mereka memancarkan kesucian, cahaya kenabian dan kerasulan. Semuanya turun dari langit untuk menyambut Rasulullah. Para Nabi pun segera berdiri dan berbaris untuk salat di Baitul Maqdis, dan Rasulullah terpilih untuk memimpin salat bersama para nabi. Hal itu menjadi bukti bahwa para nabi telah menyerahkan jabatan imam sekaligus penuntun umat kepada beliau. Allah SWT berfirman, "Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul kami yang telah Kami utus sebelum kamu: 'Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah?". (QS Az-Zukhruf ayat 45).

"Maha Suci Alla, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," (QS Al-Isra ayat 1).

"Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratulmuntaha. Didekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratulmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar." (QS An-Najm ayat 13-18)

Baca juga : Isra Mi'raj, Perjalanan Semalam Nabi Muhammad Saw, Tembus Tujuh Langit

Rasulullah dan malaikat Jibril pun sampai pada batas langit dengan dunia, setelah pintu langit dibuka Rasulullah bertemu dengan Nabi Adam. Beliau memberi salam kepadanya dan Nabi Adam pun membalas serta menyambut kedatangannya dan mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Allah SWT memperlihatkan arwah orang-orang yang berbahagia di sisi kanan dan arwah-arwah yang sengsara disisi kiri kepada Nabi Muhammad. Pada langit kedua, Nabi Muhammad bertemu Nabi Yahya dan Nabi Isa. Nabi Muhammad un mengucapkan salam dan kedua Nabi tersebut membalas salamnya, dan menyambut kedatangannya serta mengakui kerasulannya.

Pada langit ketiga dia berjumpa dengan Nabi Yusuf, dia membalas salam Baginda Rasul dan menyambut kedatangannya serta mengakui kerasulannya. Kemudian Nabi Muhammad dinaikkan kembali ke langit keempat, beliau bertemu Nabi Idris dan mengucapkan salam kepadanya. Nabi Idris membalas salamnya, dan menyambutnya serta mengakui kerasulannya.

Pada langit kelima, Rasulullah bertemu dengan Nabi Harundan mengucapkan salam padanya. Nabi Harun juga membalas salamnya dan menyambut kedatangan Nabi Muhammad dan mengakui kerasulannya. Selanjutnya, pada langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa, beliau pun menjawab salam dan menyambut serta mengakui kerasulannya.

Namun, pada saat Nabi Muhammad beranjak ke Sidratulmuntaha, Nabi Musa menangis karena umat pemuda yang diutus sebagai rasul sesudah Nabi Musa lebih banyak yang masuk surga daripada umatnya. Rasulullah melanjutkan perjalanan pada langit ke tujuh. Dia bertemu dengan Nabi Ibrahim, Beliau mengucapkan salam dan Nabi Ibrahim membalas salam menyambut kedatangannya serta mengakui kerasulannya.

Tibalah Rasulullah pada perjalanannya yaitu ke Sidratulmuntaha. Pada perjalannannya tersebut malaikat Jibril berhenti dan tidak menemani kembali Nabi Muhammad. Rasulullah takjub melihat Sidratulmuntaha, di dalamnya terdapat pepohonan yang daunnya sebesar telinga gajah ditutupi dengan permadani berwarna-warni dari emas dan cahaya.

Setelah itu Rasulullah dinaikkan menuju Baitul Makmur, Nabi Muhammad tidak melihat Allah SWT dalam wujud-Nya. "Aku tidak dapat melihatnya. Aku hanya melihat cahaya," ucap Muhammad SAW (HR. Muslim).

Di hadapan Allah, Rasulullah mendapat perintah salat dengan mewajibkan salat 50 waktu kepadanya dan umatnya. Setelah menerima perintah tersebut, Rasulullah kembali ke bawah dan bertemu dengan Nabi Musa. Nabi Musa menyarankan kepada Nabi Muhammad untuk meminta keringanan kepada Allah. Setelah tiga kali menghadap Allah SWT, Nabi Muhammad diberi keringanan oleh Allah untuk salat lima waktu. Tuntas sudah perjalanan Rasulullah melakukan Isra Miraj.

Malam itu juga beliau kembali ke rumah. Dirinya sangat terkejut ketika melihat bantal di rumahnya yang masih sama saat dia tinggalkan.

Isra Miraj, perjalanan semalam Nabi Muhammad SAW tembus 7 langit

18.04 Add Comment
Seluruh Muslim merayakan Isra Miraj. Umat Islam mengenal Isra Miraj merupakan perjalanan semalam Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.

Sebenarnya Isra dan Miraj merupakan dua peristiwa berbeda. Namun karena dua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan maka disebutlah Isra Miraj.

Isra merupakan kisah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Yerussalem. Sedangkan Miraj merupakan kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (akhir penggapaian) untuk menerima perintah Allah SWT menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.

Dalam beberapa hadits yang di riwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, suatu hari, ketika Nabi Muhammad SAW bersama sahabat tengah menunaikan salat di Masjid di Madinah, turunlah QS. Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan Umat Islam agar memalingkan wajah (berkiblat) ke Masjid Al-Haram.

"Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjid Al-Haram dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjid Al-Haram itu adalah benar dari tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan."

Kendati demikian, dengan adanya perubahan kiblat ini, Islam tidak lantas 'meminggirkan' kedudukan Masjdi Al-Aqsha. Al-Quran telah menempatkan Masjid Al-Aqsha dalam kemuliaan. Terlebih saat peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

"Maha suci Allah, yang telah memberi jalan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah maha mendengar lagi maha melihat." (QS. Al-Isra: 1)

Isra Miraj, perjalanan semalam Nabi Muhammad SAW tembus 7 langit
Isra Miraj, perjalanan semalam Nabi Muhammad SAW tembus 7 langit
Dalam perjalanan bertemu Sang Pencipta, selain ditemani malaikat Jibril, Rasullulah mengendarai Buraaq, yakni hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap. Dikisahkan Buraaq, sekali melangkah bisa menempuh perjalanan sejauh mata memandang dalam sekejap untuk melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan.

Dalam hadits tersebut dikisahkan, di langit tingkat pertama, Rasullulah SAW bertemu dengan manusia sekaligus wali Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam AS.

Saat bertemu nabi Adam, Rasullulah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanannya. Nabi Adam membalasnya dengan membekali Rasulullah lewat doa agar selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapinya.

Kemudian di langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya. Seperti halnya di langit pertama, Rasullulah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya.

Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa dan Yahya juga mendoakan kebaikan kepada rasullulah. Kemudian rasullulah bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga.

Lalu di langit ketiga, Rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf, manusia tertampan yang pernah diciptakan Allah SWT di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad. Dan juga di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan doa kebaikan kepada nabi terakhir itu.

Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Muhammad melanjutkan perjalanan dan sampailah dia ke langit keempat. Pada tingkatan ini, Rasullulah bertemu Nabi Idris. Yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang berdakwah kepada bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT.

Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris memberikan doa kepada Nabi Muhammad supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.

Selanjutnya di langit kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun. Yaitu nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa berdakwah mengajak Raja Firaun yang menyebut dirinya tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT.

Harun terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Nabi Muhammad senantiasa selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya

Pada langit keenam, Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Musa. Yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntunnya menuju kebenaran Illahi.

Selama bertemu dengan Muhammad, Nabi Musa menyambut layaknya kedua sahabat lama yang tidak pernah bertemu. Sebelum Nabi Muhammad pamit meninggalkan langit keenam, Nabi Musa melepasnya dengan doa kebaikan.

Perjalanan terakhir, Nabi Muhammad ke langit ketujuh bertemu dengan kekasih Allah SWT, bapaknya para nabi, Ibrahim AS. Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Mamuur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah SWT kepada para malaikatnya. Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk ke dalam.

Kemudian Nabi Ibrahim mengajak Muhammad untuk pergi ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah wajib salat. Sidratul Muntaha merupakan sebuah pohon yang menandai akhir dari batas langit ke tujuh.

Masih dalam hadits yang sama, rasullulah SAW menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu berdaun lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar. Namun ciri fisik Sidratul Muntaha berubah ketika Allah SWT datang. Bahkan Nabi Muhammad sendiri tidak bisa berkata-kata menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha.

Pada kepecayaan agama lain, Sidratul Muntaha juga diartikan sebagai pohon kehidupan. Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad berdialog dengan Allah SWT, untuk menerima perintah wajib salat lima waktu dalam sehari.