Kisah Sang Dermawan Fatimah Az-Zahra

19.55
Sang Dermawan Fatimah Az-Zahra

Kisah Sang Dermawan Fatimah Az-Zahra - Kedermawanan Fatimah Az-Zahra sukar dicari tandingannya. Ia adalah putri Nabi Muhammad SAW.
Pada suatu hari, datang seorang laki-laki menghadap Rasulullah. Pakaian laki-laki itu compang-camping sehingga bagian perut dan lututnya kelihatan. Dia sangat lemah.

“Ya Rasulullah. Aku lapar sekali dan hampir telanjang karena pakaianku compang-camping begini. Berilah sedikit makanan dan secarik kain untuk menutup auratku,” pinta laki-laki miskin itu.

Rasulullah selalu berderma kepada fakir miskin. Namun, sekali ini beliau tidak mempunyai apa-apa yang biasa diberikan kepada peminta-minta itu. Tidak ada makanan dan kain untuk didermakan.
“Aku tidak punya apa-apa yang bisa kuberikan kepadamu,” kata Rasulullah. “Cobalah datang kerumah anakku Fatimah. Itu rumahnya.”
“Baiklah. Aku akan kesana,” kata orang itu.
Di depan rumah Fatimah, orang itu berseru-seru, “Hai keluarga Nabi! Hai, penghuni tempat yang sering di datangi Malaikat!”
Fatimah Az-Zahra mendengar seruan itu. Ia membuka pintu rumahnya. Dilihatnya seorang Arab Badawi (Arab pegunungan) yang terlihat lemas dan pakaian compang-camping.
“Ada apa?” Tanya Fatimah.
“Aku baru saja menemui ayahmu.. beliau tidak punya apa-apa yang biasa didermakan kepadaku,” kata orang itu. Hai, putri Nabi, tolonglah aku.”
Fatimah kebingungan, keadaannya sama dengan keadaan ayahnya. Tidak punya apa-apa yang biasa didermakan kepada orang lain. Secuil makanan pun tidak ada, apalagi secarik kain.

Fatimah mencari-cari sesuatu yang bisa diberikan kepada orang itu. Ia melihat anak lelakinya, Al Hasan, duduk diatas selembar kulit kambing. Fatimah mengambil kulit kambing yang telah dikeringkan itu.
“Hanya ini yang bisa kuberikan kepadamu,” katanya.
“Hai, putri Muhammad! Aku datang karena lapar dan hampir telanjang. Yang kau berikan hanya selembar kulit kambing. Ini tidak bisa menolongku,” kata orang Arab Badawi itu. “Berikanlah sesuatu yang lain.”

Fatimah makin kebingungan. Apa lagi yang bisa diberikan kepada orang itu? Tidak sengaja Fatimah meraba lehernya. Di leher itu ada seuntai kalung yang dikenakannya. Dulu kalung itu milik Hamzah bin Abdul Muthalib. Hamzah adalah paman Rasulullah. Hamzah memberikan kalung itu sebagai hadiah perkawinan kepada Fatimah. Hanya kalung itulah milik Fatimah yang bisa didermakan. Fatimah pun melepaskan kalung pemberian Hamzah itu. Di berikannya kepada orang Arab Badawi.
“Hanya ini yang bisa kuberikan ,” katanya.
“Terima kasih, wahai putri Rasulullah. Semoga Allah memberkahimu.”

Orang Arab Badawi itu pergi membawa kalung pemberian Fatimah. Betapa berharganya kalung itu. Namun, Fatimah rela memberikannya kepada orang yang membutuhkan pertolongan. Kedermawanan Fatimah Az-Zahra memang sulit dicari tandingannya.
Previous
Next Post »
0 Komentar