Kisah Sunan Drajat Mendirikan Pesantren di Jelag

10.48
Kisah Sunan Drajat Mendirikan Pesantren di Jelag
Kisah Sunan Drajat Mendirikan Pesantren di Jelag
Sunan Drajat mendirikan pesantren setelah menetap cukup lama di jelag. Tidak memerlukan waktu yang lama untuk membuat banyak orang untuk berguru kepadanya. Karena cara berdakwah yang digunakannya sangat bijsaksana. Ia tidak segan memberikan pertolongan kepada masyarakat yang mengalami kesengsaraan, yaitu anak-anak yatim piatu, orang orang sakit, fakir dan miskin. di setiap kesempatan dakwah ia juga mengemukakan ajaran islam yang menyangkut masalah sosial.
Raden qasim menyadari bahwa hakikat kelangsungan hidup manusia di dunia adalah memenuhi segala kebutuhan hidup mereka. Karena itu, mereka memerlukan cara berserikat, tolong menolong, dan saling membantu antara sesama manusia. Kebutuhan untuk berkelompok (bermasyarakat) ini merata pada segala tingkatan, golongan manusia, bangsa, dan suku, baik itu laki laki atau perempuan.
Setahun kemudian raden qasim pindah kesebelah selatan, yaitu kira kira  1 km dari desa jelag. Di sana, ia mendirikan mushola yang sekaligus dimanfaatkan seagai tempat berdakwah. Tiga tahun kemudia, ia pindah lagi ke sebuah bukit yang disebut dalem duwur, yang mempunyai arti rumah yang berada di tempat yang tinggi (bukit). Rumah ini terletak di desa derajat. di derah ini, ia mendapatkan gelar sunan drajat.
Di tempat yang baru, raden qasim menggunakan alat kesenian rakyat untuk menyampaikan dakwahnya. Ia mengumpulkan orang-orang dengan menabuh seperangkat gamelan. Dan, setelah mereka berkumpul, ia memberi ceramah tentang kebenaran agama islam. Itulah salah satu kecerdikan dari sunan drajat atau raden qasim dalam melakukan pendekatan kepada lapisan masyarakat. ia mampu menggunakan kesenian sebagai media dakwah.


http://ceritaislami.net/kisah-cerita-sunan-drajat-mendirikan-pesantren-di-jelag/
Previous
Next Post »
0 Komentar