Jauhi Sifat Riya'

05.30
Jauhi Sifat Riya'

Allah SWT berfirman :
“Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.” (Al-Anfal : 47)

Dikisahkan dari orang-orang shaleh. Pada suatu malam ketika waktu sahur tiba, aku berada di dalam kamarku sambil membaca Al-Qur’an surat Thaha, sesudah selesai membaca Al-Qur’an surat Thaha, aku terlelap tidur, dalam tidur itu aku melihat seorang turun dari langit dan membawa secarik kertas, diberikannya secarik kertas itu kepadaku. Ternyata kertas tersebut berisi surat Thaha yang telah aku baca tadi, dibawah setiap hurufnya terdapat sepuluh kebaikan, kecuali satu kalimat, aku melihat satu kalimat kosong dan dibawahnya tidak terdapat apa-apa, lalu aku pun berkata : “Sungguh aku telah membaca kalimat tersebut namun kenapa sekarang saya tidak bisa melihatnya dan juga nilai kalimat itu”, kemudian dia berkata “Kamu benar bahwa kamu telah membaca dan kami juga telah menulisnya, hanya saja kami mendengar orang-orang berteriak dari arah Arasy dan berkata “Hapuslah kalimat itu dan hilangkanlah pahala dari kalimat itu”, maka kami menghapusnya, lalu dalam mimpi aku menangis dan bertanya “Mengapa engkau melakukan itu?”, dia menjawab “Pada waktu membacanya kamu melihat ada seorang laki-laki yang lewat kemudian kamu mengeraskan bacaanmu karena dia, karenanya terhapuslah pahala pada kalimat yang kamu baca karena riya’ itu.”

Dari cerita tersebut jelaslah sudah bahwa pahala keikhlasan amal seseorang sering dirusakkan karena riya’ kepada orang lain.

Ikhlasnya amal adalah manakala benar-benar timbul dalam perasaan kita keinginan melakukan sesuatu murni karena Allah, karena mengagungkan perintah-Nya maupun karena memuliakan-Nya, baik amal yang kita lakukan berupa amal ibadah bisa maupun amal yang berhubungan dengan harta benda (fisik).
Previous
Next Post »
0 Komentar