Sumber-sumber Rezeki dari Allah

21.15
Sumber-sumber Rezeki dari Allah

Sumber-sumber rezeki atau kunci-kunci rezeki di dunia ini masih amat banyak sekali. Yang banyak-banyak itu mungkin selama ini sudah diketahui, tetapi tidak diperhatikan.

Maka terlebih dahulu saya ingatkan:
Jangan fanatic kepada salah satu pekerjaan, atau salah satu jalan mencari rezeki yang halal itu. Sekali lagi jangan fanatic.

Kefanatikan kepada sesuatu itulah yang sering menutup mata, sehingga tidak mau memperhatikan kepada yang lain.

Padahal selain yang difanatiki itu, masih amat banyak, dan lebih baik dan lebih tepat.

Fanatic pasar umpamanya, juga tidak baik. Karena fanatic itu, mata tidak mau melihat kepada yang lain, hati tidak mau memperhatikan kepada yang lain.

Jika yang difanatiki itu terhalang, atau gagal, maka menjadi kecewa. Kecewanya karena sudah fanatic menjadi terlalu. Terlalu kecewa bisa merusak badan, bisa merusak fikiran, salah-salah bisa jadi gila.

Begitu pula fanatic kepada sesuatu pekerjaan. Sekiranya ada yang fanatic kepada menjadi pegawai negeri, maka sekira tidak berhasil, atau harapan berhasilnya kecil, dia merasa dunianya gelap/sempit.

Ini suatu perasaan dan pendapat yang sangat salah. Apabila seseorang sudah memegang suatu pekerjaan, harus tekun dan penuh kesungguhan, dan tidak usah fanatic.

Jadi andaikata menemui rintangan, atau menemui jalan buntu sama sekali, jangan bingung, dan jangan buta. Bukalah mata, pandanglah dunia ini. Tengok ke atas, ke bawah, ke kanan dan ke kiri. Nanti akan mengerti dan akhirnya yakin bahwa dunia ini masih luas.

Dalam surat Al-Ankabut ayat 56 diterangkan sebagai berikut :
Artinya : “ Hai Hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku ini luas, maka sembahlah Aku saja”.

Dalam surat Az-Zumar ayat 10 dijelaskan lagi :
Artiya : “Katakanlah, Hai Hamba-hamba-Ku yang beriman, bertaqwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang aka dicukupkan ganjaran mereka, tanpa batas”.

Maka dari itu jangan sekali-kali merasa dunianya sempit.

Di dalam ayat-ayat itu selalu dihubung-hubungkan dengan taqwalah dan hanya takut kepada Allah.

Tidak perlu takut dipecat dari jabatan umpamanya, atau takut kepada siapa-siapa. Jangan pula takut tidak mendapat rezeki. Ingat firman Allah dalam surat Hud ayat 6 yang artinya :
“Dan tidak satu binatang melata pun dibumi, melainkan Allah yang memberi rezekinya”.


Tetapi yang dijamin itu harus bergerak, merangkak, tidak duduk-duduk saja,termenung dan lain sebagainya.
Previous
Next Post »
0 Komentar