Sumber-sumber rezeki atau
kunci-kunci rezeki di dunia ini masih amat banyak sekali. Yang banyak-banyak
itu mungkin selama ini sudah diketahui, tetapi tidak diperhatikan.
Maka terlebih dahulu saya ingatkan:
Jangan fanatic kepada salah satu
pekerjaan, atau salah satu jalan mencari rezeki yang halal itu. Sekali lagi
jangan fanatic.
Kefanatikan kepada sesuatu itulah
yang sering menutup mata, sehingga tidak mau memperhatikan kepada yang lain.
Padahal selain yang difanatiki itu,
masih amat banyak, dan lebih baik dan lebih tepat.
Fanatic pasar umpamanya, juga tidak
baik. Karena fanatic itu, mata tidak mau melihat kepada yang lain, hati tidak
mau memperhatikan kepada yang lain.
Jika yang difanatiki itu terhalang,
atau gagal, maka menjadi kecewa. Kecewanya karena sudah fanatic menjadi
terlalu. Terlalu kecewa bisa merusak badan, bisa merusak fikiran, salah-salah bisa
jadi gila.
Begitu pula fanatic kepada sesuatu
pekerjaan. Sekiranya ada yang fanatic kepada menjadi pegawai negeri, maka
sekira tidak berhasil, atau harapan berhasilnya kecil, dia merasa dunianya
gelap/sempit.
Ini suatu perasaan dan pendapat yang
sangat salah. Apabila seseorang sudah memegang suatu pekerjaan, harus tekun dan
penuh kesungguhan, dan tidak usah fanatic.
Jadi andaikata menemui rintangan,
atau menemui jalan buntu sama sekali, jangan bingung, dan jangan buta. Bukalah mata,
pandanglah dunia ini. Tengok ke atas, ke bawah, ke kanan dan ke kiri. Nanti akan
mengerti dan akhirnya yakin bahwa dunia ini masih luas.
Dalam surat Al-Ankabut ayat 56
diterangkan sebagai berikut :
Artinya : “ Hai Hamba-hamba-Ku yang
beriman, sesungguhnya bumi-Ku ini luas, maka sembahlah Aku saja”.
Dalam surat Az-Zumar ayat 10
dijelaskan lagi :
Artiya : “Katakanlah, Hai
Hamba-hamba-Ku yang beriman, bertaqwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang
berbuat baik di dunia akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang aka dicukupkan ganjaran
mereka, tanpa batas”.
Maka dari itu jangan sekali-kali
merasa dunianya sempit.
Di dalam ayat-ayat itu selalu
dihubung-hubungkan dengan taqwalah dan hanya takut kepada Allah.
Tidak perlu
takut dipecat dari jabatan umpamanya, atau takut kepada siapa-siapa. Jangan pula
takut tidak mendapat rezeki. Ingat firman Allah dalam surat Hud ayat 6 yang
artinya :
“Dan tidak satu binatang melata pun
dibumi, melainkan Allah yang memberi rezekinya”.
Tetapi yang dijamin itu harus
bergerak, merangkak, tidak duduk-duduk saja,termenung dan lain sebagainya.
0 Komentar