Tinggi Ilmu Namun Hati Rendah

07.32
tinggi ilmu hati jadi rendah

Dikisahkan bahwa Mufti Tarim Al Habib Ali Masyhur bin Hafidh, pernah memecahkan hukum waris munasakhat, yaitu harta waris yang tidak dibagi bagi sampai beberapa keturunan. Ini adalah hukum waris yang paling rumit. Biasanya para Fuqaha menyerah dan memerintahkan pembagian secara kekeluargaan saja, karena tak mampu memecahkannya, dan Habib Ali Masyhur mampu memecahkan suatu masalah munasakhat yang sudah berkesinambungan hingga 13 keturunan.

Kertas hitungan rumusnya hingga ratusan halaman, kemudian diperiksa oleh ulama-ulama lainnya dengan cara dibeberkan di Masjid Jami. Kertas itu sedemikian panjangnya hingga mencapai beberapa shaf di Masjid itu agar bisa diperiksa.

Ulama-ulama di Tarim itu sangat rendah diri, sangat teramat sopan. Habib Ali Masyhur mengajar di masjid, suatu hari di siang hari ramadhan. Murid-muridnya belajar disana setiap siang hari ba’da dhuhur. Biasanya Habib Ali Masyur dijemput mobil dan diantar ke masjid tempatnya mengajar, karena panas terik di negeri Yaman sangatlah mengerikan, bisa mencapai 47 derajat celsius.

Tiba-tiba Habib Ali Masyhur datang terlambat, dengan baju basah oleh keringat, wajah berdebu, dengan terengah-engah dan berkata, "maaf.. maaf.. saya terlambat, mobil tak datang, jadi saya jalan kaki..?"

Perjalanan sejauh 2 km ditempuh berjalan kaki disiang hari ramadhan teriknya matahari dhuhur Yaman untuk mengajar. Usia Habib Ali Masyhur diatas 60 tahun, dan dalam mengajar tidak mau dibayar, hanya karena Allah semata.

Habib Ali Masyhur dan ulama-ulama Yaman akrab dengan orang awam, duduk santai dan bercengkerama dengan penjual sayuran, hati mereka sangat lembut, sopan, khusyu dan sakinah. Sulit menemukan guru-guru seperti itu ditempat lain.

Sumber : http://aswaja.com/tinggi-ilmu-namun-rendah-hati/
Previous
Next Post »

1 komentar