Pengertian Ikhlas

18.14
pengertian ikhlas

Pengertian Ikhlas termasuk salah satu akhlak mahmudah. Ikhlas artinya tulus hati dan suci. Sifat ikhlas merupakan sifat untuk membersihkan segala perbuatan dari keinginan selain ridha dari Allah SWT. Orang yang ikhlas tidak mengharap pujian, penghormatan, penghargaan, dan imbalan atas apa yang sudah dilakukan. Orang ikhlas hanya mengharap ridha Allah SWT. Orang ikhlas disebut mukhlis.

Agar perbuatan kita dinilai ikhlas, maka yang pertama-tama kita luruskan adalah niat. Karena perbuatan kita itu tergantung pada niatnya. Jika niatnya karena Allah dan mengharap keridhaan-Nya, maka berarti perbuatannya termasuk dalam sikap ikhlas. Sebaliknya, jika niatnya bukan karena Allah, karena manusia, ingin mendapat pujian, sanjungan dan imbalan. Perbuatan yang demikian itu berarti hatinya tidak ikhlas, tetapi riya’.
اِنَّمَا الْاَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
“Setiap perbuatan disertai niat”

Banyak contoh orang yang berbuatikhlas. Para Nabi Allah memiliki keikhlasan yang tinggi dalam beribadah. Selain Para Nabi, Siti Masyitoh yang hidup di istana kerajaan Fir’aun, merupakan salah satu contoh orang yang ikhlas dalam menyembah Allah SWT. Dia tidak takut dihukum oleh Fir’aun. Bahkan hukuman yang ditimpakan atas dirinya dan anak-anaknya tidak mengurangi keikhlasan dalam mengakui keesaan Allah SWT. Bagi Siti Masyitoh, Allah SWT adalah tujuan hidupnya.

Baca : Pengertian Tawakal

Akhlas itulah yang menuntun dia bersama anak-anaknya dalam beribadah menjadi ringan, walaupun ditengah-tengah ancaman Fir’aun. Dalam ketulusan hatinya itu, dia tidak merasa berkecil hati, walaupun diejek, dicela, dihina dan dicaci maki oleh putra Fir’aun dan Fir’aun sendiri.

Siti Masyithoh tetap tak bergeming. Ia tetap tulus dalam menyembah Allah SWT. Dia sudah berikrar dalam hati, sesungguhnya shalatku, hidupku, dan matiku semata-mata karena Allah Tuhan pemilik alam semesta. Ikrar dalam hati tersebut dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian teladan yang dapat diambil dari seorang perempuan Siti Masyithoh, sebagai pembantu keluarga Fir’aun.

Sebagai seorang muslim, kita hendaknya menanamkan dan membiasakan sikap ikhlas, baik dalam beribadah kepada Allah SWT maupun dalam mengerjakan segala sesuatu. Ikhlas akan mendorong amal ibadah maupun pekerjaan menjadi ringan dan enteng dan tidak merasa terbebani. Dengan ikhlas semua ibadah dan pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah dan memuaskan. Sebaliknya, dengan tidak ikhlas semua ibadah dan pekerjaan terasa berat, akhirnya hasilnya pun mengecewakan.

Kita akan beribadah dan bekerja dengan sungguh-sungguh dan serius, baik ketika ada orang yang melihatnya atau tidak. Karena kita beribadah dan bekerja semata-mata untuk mendapat keridhaan dari Allah SWT, bukan pujian manusia karena mendapat pujian dari manusia itu bukan tujuan utama. Kita akan tetap rendah hati, tidak merasa sombong dan tersanjung, apabila mendapat pujian dari orang lain.

Semua itu sesuai dengan Firman Allah SWT,
وَمَآ اُمِرُوْآ اِلَّالِيَعْبُدُوْا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَآءَ وَيُقِيْمُوْا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ
Artinya : “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”

Orang ikhlas  akan memiliki sikap mental yang positif sebagai ketahanan kualitas pada diri kita, sebagai asset bangsa dan umat islam di Indonesia. Sebaliknya akan terhindar sikap mental negatif yang merusak mental kita.

Sepuluh sikap mental positif yang dimiliki orang ikhlas :
  1.  Berjiwa besar
  2. Jujur 
  3. Tabah dan sabar
  4. Bersifat qana’ah
  5. Tawadhu
  6. Percaya diri
  7. Adil dan bijaksana
  8.  Mampu mengendalikan diri
  9.  Bersifat sederhana
  10. Berjiwa optimis

Sepuluh macam sikap mental negatif yang dapat dihindari oleh orang yang ikhlas :
  1. Riya dan sum’ah
  2. Sombong
  3. Putus asa
  4. Cepat termakan isu dan hasutan
  5. Iri dan dengki
  6. Serakah dan tamak
  7. Boros dan berlebihan
  8. Pengecut
  9. Tidak punya rasa malu
  10.  Khianat

Bersambung……

Simak juga : cara tidur sehat menurut sunnah nabi
Previous
Next Post »
0 Komentar