Perjanjian Hudaibiyah

00.16
Perjanjian Hudaibiyah

Perjanjian Hudaibiyah. Pada tahun 6 H, ketika ibadah haji sudah disyariatkan, hasrat kaum muslimin untuk mengunjungi Makah sangat bergelora. Nabi SAW memimpin langsung sekitar 1.400 orang kaum muslimin berangkat umrah pada bulan suci Ramadhan, bulan yang dilarang adanya perang. Untuk itu mereka mengenakan pakaian ihram dan membawa senjata ala kadarnya untuk menjaga diri, bukan untuk berperang. Sebelum tiba di Mekah, mereka berkemah di Hudaibiyah yang terletak beberapa kilometer dari Mekah.

Baca juga : Perang Uhud

Orang-orang kafir Quraisy melarang kaum muslimin masuk ke Mekah dengan menempatkan sejumlah besar tentara untuk berjaga-jaga. Akhirnya diadakanlah perjanjian Hudaibiyah antara Madinah dan Mekah, yang isinya antara lain :
  1. Kedua belah pihak setuju untuk melakukan genjatan senjata selama 10 tahun.
  2. Bila ada pihak Quraisy yang menyeberang ke pihak Muhammad, ia harus dikembalikan. Tetapi bila ada pengikut Muhammad SAW yang menyeberang ke pihak Quraisy, pihak Quraisy tidak harus mengembalikannya ke pihak Muhammad SAW.
  3. Tiap kabilah bebas melakukan perjanjian baik dengan pihak Muhammad SAW maupun dengan pihak Quraisy.
  4. Kaum muslimin belum boleh mengunjung Ka’bah pada tahun tersebut, tetapi ditangguhkan sampai tahun berikutnya.
  5. Jika tahun depan kaum muslimin memasuki kota mekah, orang Quraisy harus keluar lebih dulu.
  6. Kaum muslimin memasuki kota Mekah dengan tidak diizinkan membawa senjata, kecuali pedang di dalam sarungnya, dan tidak boleh tinggal di Mekah lebih dari 3 hari 3 malam.

Tujuan Nabi SAW membuat perjanjian Hudaibiyah sebenarnya adalah berusaha merebut dan mengusai Mekah, untuk kemudian dari sana menyiarkan islam ke daerah-daerah lain.

Ada 2 faktor utama yang mendorong kebijaksanaan ini :
  1. Mekah adalah pusat keagamaan bangsa Arab, sehingga dengan melalui konsolidasi bangsa Arab dalam islam, diharapkan islam dapat tersebar ke luar.
  2. Apabila suku Quraisy dapat di islamkan, maka islam akan memperoleh dukungan yang besar, karena orang-orang Quraisy mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar di kalangan bangsa Arab.

Setahun kemudian ibadah ditunaikan sesuai perjanjian. Banyak orang Quraisy yang masuk islam setelah menyaksikan ibadah haji yang dilakukan kaum muslimin, di samping juga melihat kemajuan yang dicapai oleh masyarakat islam Madinah.

Simak juga : Penyebaran Islam ke Negeri-negeri Lain
Previous
Next Post »
0 Komentar