Wafatnya Nabi Muhammad SAW. Dua bulan setelah menunaikan ibadah haji wada’ di Madinah,
Nabi Muhammad SAW sakit demam. Meskipun badannya mulai lemah, ia tetap memimpin
shalat berjamaah. Baru setelah kondisinya tidak memungkinkan lagi, yaitu 3 hari
menjelang wafatnya, ia tidak mengimami shalat berjamaah. Sebagai gantinya ia
menunjuk Abu Bakar sebagai imam shalat. Tenaganya dengan cepat semakin
berkurang. Pada tanggal 13 Rabiulawal 11/8 juni 632, Nabi Muhammad SAW
menghembuskan nafasnya yang terakhir di rumah istrinya, Aisyah binti Abu Bakar,
dengan wasiat terakhir, “ingatlah shalat, dan taubatlah….”.
Setelah Khadijah meninggal, Nabi Muhammad menikah lagi
sebanyak 10 kali, sehingga jumlah wanita yang menjadi istrinya ada 11 orang.
Kesebelas wanita ini disebut sebagai Ummul Mukminin (ibu dari orang-orang yang
beriman). Sebutan tersebut menunjukan bahwa para istri Nabi SAW adalah
wanita-wanita yang terpilih dan dimuliakan Allah SWT.
Baca juga : Meneladani Perbuatan Rasulullah SAW
Nabi SAW menikahi para wanita itu karena beberapa alas
an, antara lain :
- Untuk melindungi mereka dari tekanan kaum musyrikin.
- Membebaskannya dari status tawanan perang, dan mengangkat derajatnya.
- Tidak jarang pernikahan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW menciptakan hubungan perdamaian antara dua suku yang sebelumnya saling bermusuhan.
Para Ummul Mukminin itu adalah :
- Khadijah binti Khuwailid
- Sa’udah binti Zam’ah
- Aisyah binti Abu Bakar as-Sidiq
- Zainab binti Huzaimah bin Abdullah bin Umar
- Juwairiyah binti Haris
- Sofiyah binti Hay bin Akhtab
- Hindun binti Abi Umaiyah bin Mugirah bin Abdullah bin Amr bin Mahzum
- Ramlah binti Abu Sufyan
- Hafsah binti Umar bin Khattab
- Zainab binti Jahsy bin Ri’ah bin Ja’mur bin Sabrah bin Murrah
- Maimunah binti Haris
Beberapa dari istri Nabi SAW ini juga menjadi periwayat hadits, yaitu Aisyah, Hafsah dan Zainab binti Jahsy
0 Komentar