Meneladani Akhlak Rasulullah SAW. Kini apa yang ditugaskan kepada Nabi Muhammad SAW sudah
tercapai. Di tengah-tengah suatu bangsa yang tenggelam dalam kebiadaban, telah
lahir seorang nabi. Ia telah berhasil membacakan ayat-ayat Allah SWT kepada
mereka dan mensucikannya serta mengajarkan kitab dan hikmah kepada mereka,
padahal sebelumnya mereka berada dalam kegelapan yang pekat.
Pada awalnya Nabi Muhammad SAW mendapati mereka bergelimang
dalam ketakhyulan yang merendahkan derajat manusia, lalu ia mengilhami mereka
dengan kepercayaan kepada satu-satunya Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Kasih
Sayang.
Saat mereka bercerai-berai dan terlibat dalam peperangan
yang seolah tak ada habisya, dipersatukannya mereka dalam ikatan persaudaraan.
Kalau sebelumnya Semenanjung Arab berada dalam kegelapan rohani, maka ia datang
membawa cahaya terang bendarang untuk menyinari rohani mereka. Pekerjaanya
selesai sudah, dan seluruhnya dikerjakan dengan baik semasa hidupnya. Disinilah
letak keunggulan Nabi Muhammad SAW dibanding dengan Nabi- Nabi yang lain.
Usaha mendirikan Negara Madinah merupakan eksperimen
Muhammad SAW untuk mengejawantahkan kehidupan islam yang bersumber dari wahyu
Allah. Berdasarkan prinsip Al Qur’an Muhammad SAW memulai pengembangan
politiknya dengan menggalang kerjasama dengan semua kelompok yang ada di
Madinah, termasuk di dalamnya kaum yahudi. Kerjasama tersebut dapat di cermati
dengan lahirnya piagam Madinah.
Baca juga : Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Baca juga : Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Sebagai kepala pemerintahan Muhammad SAW membentuk tentara
dan membuat aturan tentang peperangan, umat islam diizinkan berperang dengan
dua alasan :
- Untuk mempertahankan diri dan melindungi hak miliknya.
- Menjaga keselamatan dalam penyebaran kepercayaan dan mempertahankannya dari orang-orang yang menghalang-halanginya.
Secara umum kepemimpinan Rasulullah SAW di Madinah sukses,
kesuksesan tersebut dapat dipahami dari keberhasilan Rasulullah SAW membangun
masyarakat tunduk kepada hukum. Masyarakat majemuk yang hidup rukun dan damai
dalam bingkai keislaman.
0 Komentar