Bencana untuk Bani Israil (2) - Sejak bencana hama belalang berlalu, penduduk Mesir (khususnya Bani Israil) kembali bercocok tanam. Mereka melaksanakan janjinya untuk beriman kepada Nabi Musa as. Akan tetapi, keimanan mereka tidak bertahan lama. Setelah beberapa lama berselang, mereka lupa akan janjinya. Mereka berlaku kafir lagi.
Kali ini, Allah menurunkan bencana berupa serangan kutu. Kutu-kutut itu menyusup pada sisa tanaman mereka, melahapnya, dan menjilat tanahnya hingga tandus. Kutu-kutu itu pun menyerang penduduk dengan masuk ke sela-sela pakaian dan kulit mereka, kemudian menggigitnya. Sebagian kutu juga menyantap makanan penduduk sehingga makanan itu penuh dengan kutu. Ibaratnya, kita membuat tiang dan meminyakinya sehingga tidak ada yang dapat menaikinya. Kemudian, di atas tiang itu diletakkan semangkuk makanan. Ketika kita naik ke atasnya ternyata makanan itu telah dipenuhi kutu. Hal itu untuk menggambarkan begitu banyaknya kutu yang diturunkan Allah SWT.
Jika oleh angin topan dan hama belalang, mereka dapat bertahan, dengan serangan kutu ini mereka tidak berdaya. Kutu ini menyiksa rambut, kulit, tepi mata, alis, dan bertengger di kulit mereka seakan-akan penyakit cacar. Mereka tidak dapat menanggulanginya.
Mereka kembali mendatangi Nabi Musa as agar berdoa kepada Allah SWT untuk menghilangkan bencana tersebut. Mereka berjanji akan kembali beriman. Kemudia Allah pun mengabulkan doa Nabi Musa as dan hilanglah kutu-kutu tersebut. Keadaan pun kembali normal.
Ternyata, janji penduduk Mesir kali ini tidak berlangsung lama. Mereka lagi-lagi berbuat kufur dan tidak beriman kepada Nabi Musa as. Mereka telah melanggar janji untuk kesekian kali. Karena itu, Allah menurunkan bencana berupa darah. Sungai Nil yang menjadi sumber kehidupan penduduk Mesir berubah menjadi aliran darah. Para penduduk tidak dapat minum karena seluruh air sungai dan sumur mereka berubah menjadi darah.
Bani Israil sangat menderita. Karena itu, mereka kembali meminta Nabi Musa untuk berdoa kepada Allah agar menghilangkan bencana ini.
“Berdoalah kepada Tuhanmu agar menghilangkan darah ini dari sungai Nil dan kami akan beriman kepadamu. Selain itu, Bani Israil pun akan kami lepaskan bersama kamu,” janji mereka kepada Musa as. Nabi Musa as kembali berdoa dan Allah SWT mengabulkannya. Sungai Nil berubah menjadi jernih. Mereka pun dapat kembali mengambil air untuk minum dan masak.
0 Komentar