Kisah Ashabul Kahfi. Pernahkah Anda mendengar tentang kisah Ashabul Kahfi? Ya, kisah tentang para pemuda yang bersembunyi di gua. Mereka bersembunyi dari kejaran Kaisar Decius yang lalim. Mereka tidak mau menyembah berhala seperti yang diperintahkan kaisar. Karena itu, mereka ditidurkan oleh Allah SWT selama 309 tahun qomariyah. Kisah ini tidak hanya diceritakan dalam Qur’an, melainkan juga dalam kitab-kitab terdahulu lainnya.
Tersebutlah Kaisar Decius datang ke Ephesus. Ephesus merupakan sebuah kota kuno di pantai barat Asia Kecil, dekat Ayasoluk (saljuk) di Izmir, Turki. Kaisar Decius datang ke Ephesus untuk menghidupkan kembali pemujaan terhadap berhala. Dia memerintahkan semua orang untuk berkurban demi berhala-berhala tersebut. Sebagian orang mengikutinya dan meninggalkan keimanan terhadap agamanya. Sebagian lagi tetap bertahan dengan keimanannya, namun harus mengalami penyiksaan.
Suatu hari, tujuh pemuda dihadapkan kepada Kaisar Decius. Mereka menolak berkurban untuk berhala. Sebelum menjatuhkan hukuman, Kaisar Decius memberikan kesempatan kepada mereka agar mau mengikuti perintahnya. Kaisar Decius meminta mereka untuk meninggalkan Kota Ephesus. Para pemuda itu pun pergi dan bersembunyi di dalam gua dekat gunung Anchilus.
Di lain waktu, Kaisar Decius memerintahkan kembali agar para pemuda itu datang menghadapinya. Sebenarnya, Kaisar Decius tahu bahwa para pemuda itu bersembunyi di sebuah gua di dekat gunung Anchilus. Kaisar Decius memerintahkan prajuritnya untuk menutup pintu masuk gua itu dengan batu besar agar para pemuda itu terkubur hidup-hidup. Namun, atas kehendak Allah SWT para pemuda itu tertidur pulas untuk waktu yang lama.
Setelah 309 tahun qomariah, kekuasaan kekaisaran berganti. Kaisar Decius pun diganti oleh Kaisar Theodesius II, Adolius yang merupakan penguasa daerah tempat gua itu berada, akan membuat sebuah bangunan. Para pekerjanya menggunakan batu yang menutupi gua tersebut sehingga terbuka kembali. Allah SWT pun membangunkan kembali para pemuda.
Pada saat terbangun, para pemuda mengira bahwa mereka tidur hanya semalam. Mereka juga mengira bahwa penguasa mereka adalah Kaisar Decius. Mereka sudah bersiap menerima siksaan dari Kaisar Decius. Tak lama kemudian, salah seorang dari mereka, Diomedes, pergi ke Ephesus untuk membeli makanan. Dia membawa uang yang dimilikinya. Diomedes terkejut ketika sampai di kota. Tidak ada lagi patung-patung berhala. Ia ingin segera mengabarkan apa yang dilihatnya kepada teman-temannya. Sebelum kembali, terlebih dahulu ia membeli makanan dan membayar dengan uang yang dibawanya. Ternyata, uang tersebut sudah tidak berlaku. Para pedagang dan orang-orang yang ada di pasar, mengira bahwa Diomedes telah menemukan harta karun. Orang-orang itu pun ingin memiliki harta karun seperti yang dimiliki Diomedes.
Akhirnya, Uskup dan Gubernur menanyai Diomedes. Diomedes menceritakan apa yang dialaminya, kemudian mengajak Uskup dan Gubernur untuk pergi ke gua. Sesampainya di gua, terbuktilah apa yang diceritakan Diomedes. Salah seorang pemuda mengatakan bahwa peristiwa ini merupakan bukti kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
0 Komentar