Kesedihan Abu Bakar ra - Sahabat Rasulullah SAW yang pertama kali merasakan Rasulullah SAW akan meninggalkan umat untuk selamanya adalah Abu bakar Shidiq ra. Diriwayatkan bahwa surah al-Maidah ayat 3 diturunkan sesudah waktu ashar, hari jumat, di Padang Arafah pada musim haji penghabisan (Wada’). Pada masa itu, Rasulullah SAW berada di Arafah, di atas untanya. Ketika ayat ini turun, Rasulullah SAW tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingat isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah SAW bersandar pada untanya dan unta beliau duduk perlahan. Setelah itu turunlah malaikat Jibril.
“Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Karena itu, kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu.”
Setelah Malaikat Jibril as pergi, Rasulullah SAW pun berangkat ke mekah dan Medinah. Kemudian, beliau mengumpulkan para sahabat dan menceritakan apa yang telah diberitakan oleh malaikat Jibril as. Setelah para sahabat mendengar hal tersebut, mereka bergembira sambil berkata, “Agama kita telah sempurna. Agama kita telah sempurna.”
Jika para sahabat lain merasa gembira, tidak halnya dengan Abu Bakar ra. Ia begitu sedih mendengar keterangan Rasulullah SAW itu. Ia tidak dapat menahan kesedihannya, lalu mengunci diri di dalam rumah dan menangis. Abu Bakar ra menangis dari pagi hingga malam.
Peristiwa tentang Abu Bakar ra menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain. Mereka pun bertanya, “Wahai Abu Bakar, apa yang membuatmu menangis? Seharusnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah sempurna,” ucap salah seorang sahabat.
Peristiwa tentang Abu Bakar ra menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain. Mereka pun bertanya, “Wahai Abu Bakar, apa yang membuatmu menangis? Seharusnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah sempurna,” ucap salah seorang sahabat.
“Wahai para sahabatku. Kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpamu. Tidaklah kamu tahu bahwa apabila sesuatu perkara itu telah sempurna, akan terlihatlah kekurangannya. Turunnya ayat tersebut berarti menunjukan perpisahan kita dengan Rasulullah SAW. Hasan dan Husain akan menjadi yatim dan para istri Nabi menjadi janda,” jelas Abu Bakar ra.
Setelah mendengar penjelasan Abu Bakar ra, mereka pun sadar terhadap kebenaran kata-kata Abu Bakar ra sehingga akhirnya menangis. Tangisan mereka didengar oleh para sahabat lainnya. Karena itu, mereka memberitahu Rasulullah SAW tentang apa yang terjadi.
“Baginda, kami baru kembali dari rumah Abu bakar ra dan kami melihat banyak orang menangis di sana,” ucap salah seorang sahabat.
Rasulullah SAW bergegas menuju rumah Abu Bakar ra. Setelah sampai di sana, beliau melihat para sahabatnya menangis. Kemudian bertanya, “Wahai para sahabatku, mengapa kalian menangis?”
“Ya Rasulullah SAW, Abu Bakar ra mengatakan bahwa turunnya ayat ini menunjukan tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Benarkah, ya Rasulullah?” kata Ali ra.
“Semua yang dikatakan oleh Abu Bakar ra benar. Sesungguhnya waktu untuk aku meninggalkan kalian telah dekat,” jawab Rasul.
Setelah Abu Bakar ra mendengar pengakuan Rasulullah SAW, ia kembali menangis tersedu-sedu hingga jatuh pingsan.
0 Komentar