Kisah Nabi Muhammad SAW. Makkah dalam keadaan gelap pada malam itu. rumah Nabi Muhammad dikepung dari segala penjuru. para pengepung itu adalah regu pembunuh yang yang dipimpin oleh Khalid bin Walid. mereka dipilah dari berbagai kabilah, malam ini Nabi Muhammad
Malaikat Jibril datang atas perintah Allah SWT.
“Malam ini janganlah Engkau tidur ditempat tidurmu sendiri, ya Rasulullah,” kata Malaikat Jibril. “Gantilah dirimu dengan Ali bin Abi Thalib.”
Malaikat Jibril lalu memberi tahu Rasulullah tentang regu pembunuh yang sudah mengepung rumah itu. juga memberi tahu Rasulullah supaya malam itu berangkat hijrah.
Sepeninggal Malaikat Jibril, Rasulullah menemui Ali bin Abi Thalib, saudara sepupunya yang tinggal dirumah itu.
“Tidurlah ditempat tidurku dengan berselimut kain hijau dari Hazramaut,” kata Rasulullah. “Di Luar ada orang yang akan membunuhku.”
“Baiklah ya Rasulullah.”
Ali bin abi Thalib tahu apa yang akan dihadapinya. orang-orang itu bisa salah membunuh, menyangka Ali adalah Rasulullah. biarpun begitu, Ali rela mati demi Rasulullah. membela Rasulullah adalah jihad bagi orang mukmin. Ali siap menyambut maut. Ia pun berbaring ditempat tidur Rasulullah, mengenakan selimut hijau buatan Hazramaut. orang sudah mengenal selimut itu sebagai milik Rasulullah. Orang-orang yang mengepung rumah itu maju. Kepungan semakin rapat. Seekor kucing pun tidak akan lolos dari kepungan itu, apalagi manusia.
Rasulullah keluar dari rumahnya, lalu membaca firman Allah SWT. yang tercantum dalam surah Yasin Ayat 9. Terjemahnya adalah, “Dan Kami jadikan di depan Mereka dinding dan di belakang mereka dinding. lalu Kami tutup mata Mereka sehingga Mereka tidak melihat.”
Rasulullah mengambil segenggam pasir dan menaburkannya ke arah pengepung. Atas perkenan Allah, para pengepung itu tidak melihat Rasulullah keluar dari kepungan.
Para pengepung lalu mengintip ke dalam rumah Rasulullah. Tampak oleh mereka di tempat tidur ada orang berselimut hijau.
‘Itu dia Muhammad!” bisik salah seorang dari mereka. “Ayo kita sergap!”
Mereka pun memasuki rumah Rasulullah. Kemudian, memasuki kamar dan menyergap Ali yang mereka sangka Rasulullah. Mereka akan segera membunuh Ali. Karena Ali meronta, selimutnya tersingkap. Tampaklah wajahnya. orang-orang itu mengenali wajah Ali.
“Ini bukan Muhammad!” seru seorang penyergap.
“He! Di mana Muhammad?” seru yang lain.
“Aku tidak tahu,” kata Ali.
“Katakan di mana Muhammad!”
“Demi Allah, aku tidak tahu!” seru Ali pula.
Ali memang tidak tahu di mana Rasulullah ketika itu. Para penyergap itu segera berpencaran mengejar segenap penjuru, berharap Rasulullah bisa ditemukan, Mereka akan membunuhnya saat itu juga.
Rasulullah yang sudah jauh dari tempat itu berada di rumah Abu Bakar Sidiq. Keduanya segera berangkat ke Gua Thur untuk bersembunyi. Kalau sudah aman mereka akan meninggalkan gua itu menuju ke Madinah.
0 Komentar