Terbentuknya NegaraMadinah. Setelah Nabi SAW tiba di Madinah dan diterima penduduk
Madinah, Nabi SAW menjadi pemimpin penduduk kota itu. Ia segera meletakkan
dasar-dasar kehidupan yang kokoh bagi pembentukan suatu masyarakat baru.
Dasar-dasar tersebut adalah :
- Ukhuwah islamiyah.
- Tempat untuk pertemuan dan beribadah.
- Persahabatan dengan non muslim.
Masyarakat yang dibentuk oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah
setelah hijrah itu sudah dapat dikatakan sebagai sebuah Negara, dengan Nabi
Muhammad SAW sebagai kepala negaranya. Dengan terbentuknya Negara Madinah,
islam makin bertambah kuat. Perkembangan islam yang pesat itu membuat
orang-orang Mekah menjadi resah. Mereka takut kalau-kalau umat islam memukul
mereka dan membalas kekejaman yang pernah mereka lakukan. Mereka juga khawatir
kafilah dagang mereka ke Suriah akan diganggu atau dikuasai oleh kaum muslimin.
Baca juga : Perang Badar
Untuk memperkokoh dan mempertahankan keberadaan Negara yang
baru didirikan itu, Nabi SAW mengadakan beberapa ekspedisi ke luar kota, baik
langsung di bawah pimpinannya maupun tidak. Hamzah bin Abdul Muttalib membawa
30 orang berpatroli ke pesisir laut merah. Ubaidah bin Haris membawa 60 orang
menuju Wadi Rabiah. Sa’ad bin Abi Waqas ke Hedzjaz dengan 8 orang Muhajirin. Nabi
SAW sendiri membawa pasukan ke Abwa dan disana berhasil mengikat perjanjian
dengan Bani Damra, kemudian ke Buwat dengan membawa 200 orang Muhajirin dan
Anshar, dan ke Usyairiah. Di sini Nabi SAW mengadakan perjanjian dengan Bani
Mudij.
Ekspedisi-ekspedisi tersebut sengaja digerakkan Nabi SAW
sebagai aksi-aksi siaga dan melatih kemampuan calon pasukan yang memang mutlak
diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan Negara yang baru dibentuk. Perjanjian
perdamaian dengan kabilah dimaksudkan sebagai usaha memperkuat kedudukan Madinah.
0 Komentar