Sahabat Abu Bakar lebih terkenal dengan kejujurannya, maka beliau bergelar Ashiddiq. Selain terkenal kejujurannya, beliau juga terkenal kedermawanannya karena beliau termasuk salah satu sahabat yang dikaruniai Allah dengan harta yang banyak. Walaupun mendapat limpahan harta, Abu Bakar tetap Tawadlu yakni rendah hati tidak menyom bongkan diri dengan kekayaannya. Dengan hartanya yang banyak, beliau banyak membebaskan budak-budak yang ditawan oleh kaum kafir Quraisy. Di samping itu beliau juga termasuk Syaja’ah atau memiliki sikap pemberani di medan perang dan berani berkata benar.
Sahabat Umar bin Khattab, lebih terkenal keberaniannya, maka beliau dijuluki Al-Faruq. Keberanian Umar bin Khattab untuk menegakkan kebenaran Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam suatu riwayat, keberanian Umar bin Khattab tidak saja membuat gentar kaum kafir Quraisy, bahkan jin dan syaitan pun merasa ketakutan bila berpapasan dengan Umar bin Khattab. Walaupun mereka memiliki sifat pemberani, Umar bin Khattab selalu bertawadlu, rendah hati, tidak sombong, dan beliau juga dikenal dermawan yang selalu memeberikan bantuan kepada fakir miskin.
Sahabat Utsman bin Affan terkenal dengan kedermawanannya, karena di anugerahi Allah sebagai orang kaya. Utsman bin Affan adalah khalifah ke tiga setelah Abu Bakar AS-Ashiddiq dan Umar bin Khattab. Kepribadian Utsman bin Affan yang luhur lebih meningkat lagi setelah masuk islam. Kekayaan yang ia miliki dipergunakan sebagai modal perjuangan menegakkan ajaran islam. Kedermawanan Utsman bin Affan sangat dikenal dikalangan sahabat dan kaum muslimin. Ketika Rasulullah merencanakan menggali mata air untuk kepentingan umat islam di Madinah, Utsman bin Affan mengeluarkan hartanya sebesar 20.000 dirham untuk keperluan penggalian mata air tersebut.
Sahabat Ali bin Abi Thalib terkenal dengan keberaniannya. Beliau adalah Khalifah keempat. Kehidupan Ali bin Abi Thalib sangat sederhana. Walaupun dengan kesederhanaannya, beliau selalu membantu orang yang memerlukan bantuan. Suatu ketika, ada seorang pengemis datang kerumah beliau, lalu Ali bin Abi Thalib memberikan sepotong roti kepadanya, padahal sepotong roti itu, satu-satunya makanannya untuk keperluan berbuka puasa. Ali bin Abi Thalib terkenal memiliki banyak ilmu dan pengetahuan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepadanya.
Selain memiliki sikap Qona’ah, Tawadlu, Syaja’ah, Nabi Muhammad dan para sahabat beliau yang setia telah menunjukkan sikap Samahah, yakni sikap toleransi.
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa Nabi Muhammad SAW dan para Sahabatnya telah memberikan contoh suri tauladan yang baik dalam hal toleransi, dengan membiarkan dan menghormati sebagian penduduk Madinah yang tetap memeluk Agama Yhudi. Mereka tidak dipaksakan untuk memeluk Agama Islam selama mereka tidak mengganggu Nabi dan pengikut beliau yang beragama Islam. Bahkan Nabi Muhammad dan para Sahabat serta kaum mu’min memeberikan perlindungan kepada orang-orang Yahudi yang berada di Madinah.
Ternyata dengan sikap toleransi yang di dasari oleh sikap lemah lembut, bermurah hati, dan selalu memaafkan kesalahan, dapat memeberikan kesadaran kepada mereka yang sebelumnya sangat memusuhi Nabi dan Agama Islam. Banyak dari mereka yang melihat sifat Nabi yang lemah lembut, akhirnya dengan kesadaran, mereka pun bersedia mengakui kebenaran agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Maka dengan kesadaran itu, mereka mengucapkan 2 kalimah syahadat, mereka pun memeluk agama islam. Sehingga agama islam dapat menyebar ke seluruh penjuru dunia.
0 Komentar