Kisah Umar bin Khattab

08.36
Kekuatan Ayat-Ayat Allah
Kisah Umar bin Khattab. “Mau kemana kau, Umar?” Tanya salah seorang kafir Quraisy memotong langkah Umar bin Khattab yang tampak tergesa-gesa. “Aku mencari Muhammad. Akan kuhabisi nyawanya. Ia telah berani menyebarkan agama yang bertentangan dengan agama nenek moyang kita,” jawab Umar garang.
Orang itu tertawa dan tersenyum sinis. Lalu ia berkata, “Kenapa harus Muhammad. Adikmu sendiri juga seagama dengan Muhammad. Kenapa bukan adikmu saja yang kau habisi nyawanya?”
Mendengar ucapan orang itu, Umar menjadi marah besar. Dengan kemarahan yang meluap-luap dan pedang terhunus, Umar menuju rumah Fatimah, adiknya. Sesampainya di depan rumah Fatimah, Umar tiba-tiba menghentikan langkahnya. Suara merdu Fatimah yang mengalunkan ayat-ayat suci al Quran menggetarkan hatinya. Kemarahannya sirna begitu saja. Air matanya mengalir. Sesaat kemudian, pipi Umar telah basah oleh air mata. Ia terus mendengarkan alunan firman-firman Allah yang dibaca adiknya. Setelah Fatimah selesai membaca, Umar masuk ke dalam rumah.
Fatimah dan suaminya terkejut. Keduanya menjadi pucat melihat kedatangan Umar. Mereka menduga Umar yang terkenal bengis itu akan segera menebas leher mereka. Mereka memasrahkan semuanya kepada Allah. Mereka yakin, hidup dan mati manusia ada di Allah, bukan di tangan manusia.
“Apa yang tadi kau baca, wahai Adikku? Tolong bacakan sekali lagi untukku,” pinta Umar lembut. Tentu saja Fatimah dan suaminya sangat terkejut. Umar bin Khattab yang terkenal sangat garang dan bengis, saat itu berubah menjadi lembut dan santun. Lebih terkejut lagi ketika Umar menyatakan dirinya ingin masuk Islam. Fatimah dan suaminya sangat bersyukur atas hidayah yang diberikan Allah pada Umar. Alhamdulillah, bergabungnya Umar yang dikenal sebagai Singa Kaum Quraisy menjadikan barisan Islam semakin kokoh.
Previous
Next Post »
0 Komentar