Surga untuk Ayah |
Mereka merasa bahwa memakai jilbab harus siap dengan segala resiko yang akan mereka dapatkan dan tidak mau menggadaikan masa muda mereka yang penuh dengan kebebasan dan menunggu sampai menikah. Dengan dalih ketika mereka menikah mereka ingin benar- benar menjadi istri sholehah bagi suami mereka.
Duhai kawan....
Tak ingatkah engkau kepada sesosok lelaki yang selama ini memperjuangkanmu, membesarkanmu, dan mengkhawatirkanmu ketika kau belum juga kembali ke rumahmu padahal hari sudah malam, dan engkau malah mementingkan perasaan dan ingin melindungi orang asing yang belum pasti dari siksa api neraka.
Duhai kawan....
Tahukah engkau bahwa ketika kau melangkahkan kakimu selangkah dari rumahmu dengan membuka aurat, itu sama saja engkau selangkah menarik ayahmu menuju nerakaNya, sosok yang yang begitu sabar menunggumu siap untuk berhijab dan mampu menuntunnya menuju surgaNya malah engkau abaikan.
Duhai kawan.....
Ayahmu memang tak pernah senantiasa bersamamu, tak sedekat engkau dengan ibumu, tapi perjuangannya selama ini cukup menggambarkan betapa cintanya ia terhadapmu, betapa sayangnya ia padamu, maka janganlah engkau balas kasih sayangnya dengan sepercik api dari nerakaNya.
Duhai kawan....
Mari tuntun ayah kita dengan tidak melukai hatinya dan menunda menutup aurat kita dan membimbingnya menggapai surgaNya.
Sumber Link
0 Komentar