Peristiwa Hijrah

21.50
Peristiwa Hijrah

Peristiwa Hijrah. Melihat perkembangan Islam yang semakin pesat, para pemimpin Quraisy tidak senang, benci, dan dendam. Kemarahan mereka sudah tidak terkendali. Mereka mengadakan kesepakatan untuk menangkap Nabi Muhammad saw dalam keadaan hidup atau mati. Siapa saja dapat menangkap Nabi Muhammad saw, baik perorangan maupun kelompok, akan mendapat hadiah 100 ekor unta.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, kafir Quraisy memilih pasukan khusush, yaitu pemuda yang gagah berani sebanyak 12 orang yang dipimpin oleh Suraqah. Mereka memahami dan mengerti tugasnya masing-masing. Sejak sore mereka mengawasi dan mengepung rumah kediaman Rasulullah saw agar tidak meloloskan diri. “Kapan saja Muhammad keluar rumah, tangkaplah!”, kata pemimpin mereka mengingatkan.
Malam pun tiba dan mulai gelap. Mereka bersiap siaga tanpa ada yang terlenadalam mengawasi keadaan di sekitar kediaman Rasulullah saw. Saat itu Nabi Muhammad saw berada di dalam rumah ditemani oleh sahabatnya Ali bin Abi Thalib.
Menjelang tengah malam, pemuda-pemuda Quraisy itu terserang kantuk yang sangat luar biasa. Semuanya tertidur lelap. Tak satu pun di antara mereka yang terjaga. Pada saat itulah Rasulullah saw keluar rumah seorang diri melewati pemuda yang sedang tertidur. Allah swt telah memerintahkan Rasulullah saw untuk hijrah. Sebelum keluar rumah, Ali bin Abi Thalib mendapat tugas dari Rasulullah untuk menjaga rumah dan mengenakan jubah Rasulullah saw. Ali yang terkenal gagah berani, bersikap siaga atas kemungkinan yang akan terjadi. Ia siap dan rela mati demi melindungi Nabi Muhammad saw dan agama Allah swt.
Atas pertolongan Allah, Nabi Muhammad saw dapat keluar dengan selamat dari kepungan pemuda itu. Beliau bergegas menuju rumah Abu Bakar dan membangunkannya. Kedatangan Rasulullah saw di tengah malam yang gelap itu mengejutkan Abu Bakar. Rasulullah minta Abu Bakar menemaninya ke Madinah. Tanpa pikir panjang Abu Bakar menuruti perintah Rasulullah saw dan berangkatlah keduanya menuju Madinah.
Dalam perjalanan menuju Madinah, Nabi Muhammad saw mengambil arah selatan, yaitu jurusan Thaif dan beristirahat di Jabal Tsur, gunung yang tidak terlalu tinggi tetapi curam keadaannya. Keduanya menuju sebuah gua untuk bersembunyi agar tidak diketahui orang.
Dengan izin Allah, laba-laba dan burung merpati membuat sarang di mulut gua melindungi Rasulullah saw dan Abu Bakar yang berada di dalamnya. Seolah-olah laba-laba dan burung merpati tersebut ingin mengelabui kafir Quraisy yang sedang mengejar Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar.
Para pemuda Quraisy tidak berhasil menangkap Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar berhasil dengan selamat mencapai perbatasan Madinah. Sebelum tiba di kota Madinah beliau singgah di Quba’ dan mendirikan masjid pertama, yang kemudian dikenal dengan nama Masjid Quba’.
Kaum muslimin Madinah menyambut gembira kedatangan Rasulullah saw. Mereka menyanyikan puji-pujian kepada Rasulullah. Sudah sekian lama mereka menunggu kahadiran beliau. Mereka siap melindungi keselamatan Rasulullah saw.
Demikianlah cerita singkat mengenai hijrah Nabi Muhammad saw.
Jadi, apa yang dimaksud dengan hijrah?
Hijrah artinya pindah tempat atau memutar haluan. Hijrah yang dimaksud dalam sejarah Islam adalah pindahnya Nabi Muhammad saw dan sahabat-sahabatnya dari Mekah ke Madinah. Hijrah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw setelah mendapat perintah dari Allah sawt. Tahun pindahnya Nabi Muhammad saw dan kaum muslimin dari Mekah ke Madinah ini disebut “Tahun Hijrah”. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke 13 dari kerasulan. Pada masa Umar bin Khattab, tahun perpindahan Nabi Muhammad saw ini dijadikan sebagai awal perhitungan Tahun hijrah.
Previous
Next Post »
0 Komentar